data-sourcepos=”5:1-5:561″>perisainews.com – Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa beberapa orang hidup lebih lama dan lebih sehat dibandingkan yang lain? Jawabannya mungkin terletak pada pola makan mereka. Di dunia ini, ada beberapa negara yang penduduknya secara konsisten menunjukkan angka harapan hidup yang luar biasa tinggi. Menariknya, pola makan tradisional mereka memiliki benang merah yang sama, meskipun dengan keunikan masing-masing. Mari kita telusuri lebih dalam pola makan di 5 negara yang dikenal memiliki harapan hidup terpanjang, dan pelajari rahasia di balik umur panjang mereka!
1. Jepang: Harmoni Makanan Laut dan Nabati
Jepang sering menduduki peringkat teratas dalam daftar negara dengan harapan hidup tertinggi di dunia. Rahasianya terletak pada pola makan tradisional Washoku yang kaya akan ikan, sayuran, dan produk kedelai.
- Ikan sebagai Sumber Protein Utama: Masyarakat Jepang mengonsumsi ikan dalam jumlah besar, terutama ikan berlemak seperti salmon dan tuna yang kaya akan omega-3. Asam lemak esensial ini dikenal baik untuk kesehatan jantung dan otak.
- Sayuran dan Rumput Laut Berlimpah: Berbagai jenis sayuran, baik yang dimasak maupun mentah, serta rumput laut menjadi bagian penting dari setiap hidangan. Sayuran dan rumput laut kaya akan vitamin, mineral, dan serat, yang penting untuk menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah penyakit kronis.
- Produk Kedelai Fermentasi: Miso, natto, dan tahu adalah contoh produk kedelai fermentasi yang sering dikonsumsi. Fermentasi meningkatkan kandungan probiotik yang baik untuk kesehatan usus, serta meningkatkan ketersediaan nutrisi dalam kedelai.
- Nasi sebagai Karbohidrat Utama: Nasi putih menjadi sumber karbohidrat utama, namun porsinya cenderung kecil dan seimbang dengan lauk pauk yang beragam.
- Porsi Kecil dan Makan Perlahan: Masyarakat Jepang terbiasa makan dengan porsi kecil dan menikmati setiap suapan secara perlahan. Kebiasaan ini membantu mencegah makan berlebihan dan memberikan waktu bagi tubuh untuk merasakan kenyang.
Data Menarik: Jepang memiliki salah satu tingkat obesitas terendah di dunia, yaitu sekitar 4% dari populasi dewasa. Bandingkan dengan Amerika Serikat yang mencapai lebih dari 30%. Hal ini kemungkinan besar berkontribusi pada harapan hidup yang tinggi di Jepang.
2. Italia (Sardinia): Diet Mediterania yang Kaya dan Sehat
Pulau Sardinia di Italia adalah salah satu dari Blue Zones, wilayah di dunia yang memiliki konsentrasi penduduk berusia seratus tahun tertinggi. Pola makan tradisional Sardinia sangat erat dengan Diet Mediterania, yang menekankan pada makanan utuh, segar, dan alami.
- Minyak Zaitun sebagai Lemak Utama: Minyak zaitun extra virgin adalah sumber lemak utama dalam diet Sardinia. Minyak zaitun kaya akan asam lemak tak jenuh tunggal dan antioksidan, yang melindungi jantung dan melawan peradangan.
- Sayuran dan Buah-buahan Segar Musiman: Sayuran dan buah-buahan segar musiman menjadi bagian penting dari setiap hidangan. Mereka menyediakan vitamin, mineral, serat, dan antioksidan yang esensial untuk kesehatan tubuh.
- Biji-bijian Utuh dan Roti Sourdough: Roti sourdough dan pasta dari biji-bijian utuh menjadi sumber karbohidrat utama. Biji-bijian utuh lebih kaya serat dibandingkan dengan biji-bijian olahan, sehingga membantu menjaga kadar gula darah stabil dan meningkatkan kesehatan pencernaan.
- Legum (Kacang-kacangan) Sumber Protein Nabati: Kacang-kacangan seperti buncis, lentil, dan chickpea adalah sumber protein nabati yang penting dalam diet Sardinia. Legum juga kaya serat dan nutrisi lainnya.
- Konsumsi Daging Merah Terbatas: Daging merah dikonsumsi dalam jumlah terbatas, dan lebih sering digantikan dengan ikan atau ayam dalam porsi kecil.
- Anggur Merah dalam Jumlah Sedang: Konsumsi anggur merah dalam jumlah sedang, terutama saat makan, juga menjadi bagian dari tradisi Sardinia. Anggur merah mengandung resveratrol, sebuah antioksidan yang dipercaya memiliki efek positif bagi kesehatan jantung.
Data Menarik: Penelitian menunjukkan bahwa Diet Mediterania dapat mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, dan beberapa jenis kanker.