perisainews.com – Siapa yang tidak ingin tetap terlihat awet muda dan segar bugar seiring bertambahnya usia? Rasanya semua orang pasti mendambakannya. Namun, tahukah kamu, bahwa tanpa disadari, kesalahan pola makan justru menjadi biang keladi yang mempercepat proses penuaan? Kebiasaan makan yang keliru bukan hanya berdampak pada berat badan atau energi, tetapi juga secara signifikan memengaruhi kesehatan sel dan organ tubuh, yang pada akhirnya memanifestasikan diri pada penampilan dan kondisi fisik yang terlihat lebih tua dari usia sebenarnya.
Mungkin kamu bertanya-tanya, kesalahan pola makan seperti apa saja sih yang bisa membuat kita cepat tua? Mari kita bedah satu per satu kesalahan-kesalahan umum yang seringkali kita lakukan tanpa sadar, dan bagaimana cara menghindarinya agar tetap awet muda dari dalam dan luar.
1. Terlalu Akrab dengan Gula Tambahan: Si Manis yang Mencuri Kemudaan
Gula tambahan memang terasa nikmat dan bisa meningkatkan mood, namun efek buruknya bagi tubuh sungguh mengerikan, terutama dalam jangka panjang. Konsumsi gula berlebihan memicu proses yang disebut glikasi, di mana molekul gula berikatan dengan protein dan lemak, membentuk Advanced Glycation End Products (AGEs). AGEs ini adalah senyawa berbahaya yang dapat merusak kolagen dan elastin, dua protein penting yang menjaga kulit tetap kencang dan elastis. Akibatnya? Kulit menjadi keriput, kendur, dan kehilangan kilaunya.
Tidak hanya itu, gula berlebihan juga memicu peradangan kronis dalam tubuh. Peradangan ini adalah akar dari berbagai penyakit degeneratif, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan bahkan kanker, yang semuanya berkontribusi pada penuaan dini. Data dari WHO menunjukkan bahwa konsumsi gula tambahan di banyak negara jauh melebihi batas rekomendasi, yaitu kurang dari 10% dari total asupan energi harian, bahkan idealnya kurang dari 5%. Artinya, kita seringkali mengonsumsi gula terlalu banyak tanpa menyadarinya, mulai dari minuman manis, makanan ringan kemasan, hingga saus dan dressing salad.
Solusinya? Mulailah membaca label makanan dan minuman, batasi konsumsi gula tambahan, dan beralihlah ke pemanis alami seperti buah-buahan. Kurangi juga kebiasaan menambahkan gula pada kopi atau teh, dan perbanyak konsumsi air putih.
2. Dehidrasi Kronis: Ketika Sel-Sel Tubuh Merana Kekeringan
Air adalah elemen kehidupan. Tubuh kita terdiri dari sekitar 60% air, dan setiap sel, jaringan, serta organ tubuh membutuhkan air untuk berfungsi optimal. Ketika tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi, dampaknya sangat luas, termasuk pada penampilan dan proses penuaan. Dehidrasi kronis membuat kulit kering, kusam, dan lebih rentan terhadap keriput. Sel-sel kulit yang kekurangan air tidak dapat beregenerasi dengan baik, sehingga mempercepat munculnya tanda-tanda penuaan.
Selain kulit, dehidrasi juga memengaruhi fungsi organ-organ vital seperti ginjal dan otak. Ginjal yang kekurangan cairan akan bekerja lebih keras untuk menyaring limbah, sementara otak akan mengalami penurunan fungsi kognitif, seperti kesulitan fokus dan mudah lupa. Semua ini adalah ciri-ciri penuaan dini. Penelitian menunjukkan bahwa banyak orang, terutama kalangan muda, tidak memenuhi kebutuhan cairan harian mereka. Padahal, kebutuhan cairan setiap orang berbeda-beda, tergantung pada usia, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan, namun secara umum, orang dewasa disarankan untuk minum setidaknya 8 gelas air putih sehari.
Solusinya? Biasakan minum air putih secara teratur sepanjang hari, bahkan sebelum merasa haus. Bawa botol air minum kemana pun kamu pergi, dan jadikan minum air putih sebagai prioritas. Selain air putih, kamu juga bisa mendapatkan cairan dari buah-buahan dan sayuran segar.