Parenting

Kapan Bayi Mulai Mengerti Kata? Ini Jawabannya!

×

Kapan Bayi Mulai Mengerti Kata? Ini Jawabannya!

Sebarkan artikel ini
Kapan Bayi Mulai Mengerti Kata? Ini Jawabannya!
Kapan Bayi Mulai Mengerti Kata? Ini Jawabannya! (www.freepik.com)

perisainews.com – Bahasa adalah jendela dunia, dan bagi bayi, memahami bahasa adalah langkah awal membuka jendela tersebut. Momen ketika bayi mulai merespons suara, tersenyum saat diajak bicara, hingga akhirnya mengerti perintah sederhana, adalah tahapan perkembangan bahasa yang menakjubkan. Namun, kapan sebenarnya bayi mulai memahami kata-kata yang kita ucapkan? Pertanyaan ini seringkali muncul di benak orang tua, dan memahami tahapan perkembangan bahasa bayi akan membantu kita sebagai orang dewasa untuk lebih bijak dalam berinteraksi dan mendukung proses belajar mereka.

Tahap Awal Perkembangan Bahasa: Lebih dari Sekadar Mendengar

Sebelum bayi mampu mengucapkan kata pertamanya, mereka telah melalui serangkaian tahapan perkembangan bahasa yang krusial. Tahapan ini dimulai jauh sebelum kita menyadarinya, bahkan sejak dalam kandungan. Pendengaran bayi mulai berkembang sejak trimester ketiga kehamilan, memungkinkan mereka untuk familiar dengan suara ibu dan ritme bahasa yang didengarnya. Setelah lahir, bayi tidak hanya sekadar mendengar, tetapi juga aktif mengamati dan menyerap segala informasi dari lingkungan sekitarnya.

1. Usia 0-3 Bulan: Merespons Suara dan Bahasa Tubuh

Pada usia ini, komunikasi bayi masih sangat sederhana. Tangisan menjadi bahasa utama mereka untuk menyampaikan berbagai kebutuhan, mulai dari lapar, tidak nyaman, hingga butuh perhatian. Namun, bukan berarti mereka tidak memahami apa pun. Bayi usia 0-3 bulan sudah mulai menunjukkan respons terhadap suara, terutama suara ibu atau pengasuh utama. Mereka mungkin akan menolehkan kepala ke arah sumber suara, terdiam sejenak saat mendengar suara yang familiar, atau bahkan menunjukkan ekspresi wajah yang berbeda.

Lebih dari sekadar suara, bayi juga sangat peka terhadap bahasa tubuh dan ekspresi wajah. Senyum, sentuhan lembut, dan tatapan mata penuh kasih sayang adalah bahasa universal yang sangat dipahami bayi. Berinteraksi dengan bayi pada usia ini sebaiknya dilakukan dengan lembut, penuh kasih sayang, dan responsif terhadap tangisan mereka. Ajak mereka berbicara dengan nada lembut, nyanyikan lagu sederhana, atau bacakan cerita pendek. Meskipun mereka belum memahami arti kata, intonasi suara dan kehangatan interaksi akan membangun fondasi penting untuk perkembangan bahasa mereka di masa depan.

Baca Juga  Jangan Menyerah! Ini Tanda Hubungan 'Toxic' Masih Bisa Diselamatkan

2. Usia 4-6 Bulan: Babbling dan Eksplorasi Suara

Memasuki usia 4-6 bulan, bayi mulai memasuki fase babbling. Mereka mulai mengeluarkan rangkaian bunyi vokal dan konsonan yang diulang-ulang, seperti “bababa”, “mamama”, atau “dadada”. Ini adalah bentuk latihan vokal yang penting untuk mempersiapkan kemampuan bicara di kemudian hari. Babbling bukan hanya sekadar bunyi acak, tetapi juga merupakan bentuk komunikasi awal bayi. Mereka bereksperimen dengan berbagai suara, mengamati bagaimana mulut dan lidah mereka bergerak, dan mulai menyadari bahwa suara dapat digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain.

Pada usia ini, bayi juga semakin menunjukkan pemahaman terhadap nada bicara. Mereka dapat membedakan antara nada bicara yang ramah dan nada bicara yang marah, meskipun belum memahami arti kata-katanya. Respon positif dari orang dewasa terhadap babbling bayi sangat penting untuk mendorong mereka terus bereksplorasi dengan suara. Balas babbling mereka dengan babbling juga, tirukan suara mereka, atau ajak mereka “bercakap-cakap” dengan menggunakan nada bicara yang berbeda. Aktivitas ini akan membantu bayi menyadari bahwa komunikasi adalah proses dua arah dan suara memiliki makna dalam interaksi sosial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *