AsmaraHubungan

7 Kebiasaan Pasangan yang Bikin Curiga, Tapi Sebenarnya Bukan Selingkuh!

×

7 Kebiasaan Pasangan yang Bikin Curiga, Tapi Sebenarnya Bukan Selingkuh!

Sebarkan artikel ini
7 Kebiasaan Pasangan yang Bikin Curiga, Tapi Sebenarnya Bukan Selingkuh!
7 Kebiasaan Pasangan yang Bikin Curiga, Tapi Sebenarnya Bukan Selingkuh! (www.freepik.com)

4. Sering Lembur atau Pulang Malam

Pekerjaan memang seringkali menuntut waktu dan tenaga ekstra. Tidak jarang, pasangan harus lembur atau pulang malam untuk menyelesaikan pekerjaan kantor. Namun, jika kebiasaan lembur atau pulang malam ini terjadi terlalu sering dan tanpa penjelasan yang jelas, tentu saja bisa menimbulkan kecurigaan.

Mengapa Bikin Curiga?

Kebiasaan lembur atau pulang malam yang terlalu sering bisa memicu pertanyaan, “Kerja lembur terus, beneran kerja atau ada urusan lain?”, “Kenapa dia sering pulang malam, apa yang dia lakukan di luar sana?”, atau “Apa dia sengaja menghindari bertemu denganku?”. Kecurigaan ini semakin kuat jika pasangan sulit dihubungi saat lembur atau pulang malam.

Mengapa Sebenarnya Bukan Selingkuh?

Lembur atau pulang malam memang bisa menjadi tanda adanya perselingkuhan. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua orang yang sering lembur atau pulang malam berarti selingkuh. Ada banyak alasan logis mengapa pasanganmu mungkin sering bekerja lebih lama, di antaranya:

  • Tuntutan Pekerjaan: Beberapa pekerjaan memang memiliki deadline yang ketat atau proyek yang sedang padat. Hal ini memaksa pasangan untuk bekerja lembur atau pulang malam agar pekerjaan selesai tepat waktu.
  • Promosi Jabatan: Pasanganmu mungkin sedang berjuang untuk mendapatkan promosi jabatan. Lembur atau pulang malam bisa menjadi salah satu cara untuk menunjukkan dedikasi dan kinerja yang baik di kantor.
  • Masalah Keuangan: Pasanganmu mungkin sedang berusaha mencari penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan keluarga atau membayar hutang. Lembur atau mencari pekerjaan sampingan bisa menjadi solusi untuk masalah keuangan ini.
  • Hobi atau Aktivitas di Luar Rumah: Pasanganmu mungkin memiliki hobi atau aktivitas di luar rumah yang dilakukannya setelah jam kerja, seperti olahraga, komunitas, atau kegiatan sosial. Waktu untuk hobi atau aktivitas ini bisa membuat pasangan pulang lebih malam.
Baca Juga  Dulu Cuma Gerutuan? Ini Bukti Bahasa Purba Lebih Canggih!

Solusi:

Cari tahu jadwal dan rutinitas kerja pasangan. Jika memang pekerjaannya menuntut waktu lembur yang sering, cobalah untuk memahami dan mendukungnya. Namun, jika kebiasaan lembur atau pulang malam ini terasa tidak wajar dan mencurigakan, bicarakan baik-baik dengan pasangan. Tanyakan alasannya lembur atau pulang malam. Minta penjelasan yang detail dan jujur. Jika kamu merasa kurang puas dengan penjelasannya, ajak pasangan untuk mencari solusi bersama agar kamu tidak terus merasa curiga. Misalnya, minta pasangan untuk mengabarimu secara berkala saat lembur atau pulang malam, atau sesekali menjemputnya di kantor saat pulang malam.

5. Menjaga Jarak dan Lebih Tertutup

Dalam hubungan yang sehat, komunikasi terbuka dan keintiman emosional sangat penting. Namun, terkadang, pasangan tiba-tiba menjadi lebih menjaga jarak dan tertutup. Mereka menjadi lebih pendiam, jarang bercerita tentang masalah pribadi, atau bahkan menghindari kontak fisik dan emosional.

Baca Juga  Tak Perlu Psikolog, 10 Cara Tradisional Ini Bikin Pernikahan Sehat!

Mengapa Bikin Curiga?

Sikap pasangan yang menjaga jarak dan tertutup ini bisa membuatmu merasa diabaikan dan tidak dicintai. Pikiran seperti “Apa dia sudah tidak sayang lagi padaku?”, “Apa dia sudah bosan denganku?”, atau “Apa dia punya orang lain?” bisa muncul dan menghantui pikiran.

Mengapa Sebenarnya Bukan Selingkuh?

Perlu diingat bahwa menjaga jarak dan tertutup tidak selalu berarti ada perselingkuhan. Ada banyak alasan pribadi mengapa pasanganmu mungkin bersikap demikian, di antaranya:

  • Stres atau Masalah Pribadi: Pasanganmu mungkin sedang mengalami stres berat atau masalah pribadi yang membuatnya menarik diri dan menjadi lebih tertutup. Masalah ini bisa berasal dari pekerjaan, keluarga, keuangan, atau masalah kesehatan.
  • Kepribadian Introvert: Beberapa orang memang memiliki kepribadian introvert yang cenderung lebih pendiam dan sulit mengungkapkan perasaan. Saat menghadapi masalah, mereka cenderung menarik diri dan mencari solusi sendiri.
  • Trauma Masa Lalu: Pengalaman buruk di masa lalu, seperti pernah dikhianati, diremehkan, atau tidak didengarkan, bisa membuat seseorang sulit membuka diri dan membangun keintiman emosional di hubungan selanjutnya.
  • Perbedaan Gaya Komunikasi: Setiap orang memiliki gaya komunikasi yang berbeda. Pasanganmu mungkin memiliki gaya komunikasi yang lebih tertutup dan tidak terlalu ekspresif dalam mengungkapkan perasaan.
Baca Juga  Sisi Baik Orang Kesepian, Mengapa Waktu Sendiri Justru Bisa Jadi Kekuatanmu

Solusi:

Bersikaplah sabar dan empati. Jangan langsung menghakimi atau menuduh pasangan. Cobalah untuk mendekati pasangan dengan lembut dan penuh perhatian. Tanyakan apa yang sedang terjadi padanya. Tunjukkan bahwa kamu peduli dan siap mendengarkannya. Ajak pasangan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur. Jika pasangan merasa sulit untuk membuka diri, cobalah untuk memberikan ruang dan waktu baginya. Namun, tetap tunjukkan kehadiranmu dan dukunganmu. Jika masalah berlarut-larut, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional, seperti konseling pasangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *