Hubungan

Waspada! 10 Ciri Narsisis Ini Sering Disalahartikan sebagai Kepribadian Positif

×

Waspada! 10 Ciri Narsisis Ini Sering Disalahartikan sebagai Kepribadian Positif

Sebarkan artikel ini
Waspada! 10 Ciri Narsisis Ini Sering Disalahartikan sebagai Kepribadian Positif
Waspada! 10 Ciri Narsisis Ini Sering Disalahartikan sebagai Kepribadian Positif (www.freepik.com)

5. Sensitif Terhadap Kritik dan Penolakan

data-sourcepos=”35:1-35:258″>Meskipun tampak percaya diri dan superior, narsisis sebenarnya memiliki ego yang rapuh. Mereka sangat sensitif terhadap kritik, penolakan, atau bahkan pandangan yang berbeda dari mereka. Kritik sekecil apapun bisa terasa seperti serangan pribadi bagi mereka.

Ketika dikritik, mereka mungkin bereaksi dengan marah, defensif, menyalahkan orang lain, atau bahkan mengabaikan kritik tersebut sepenuhnya. Reaksi yang berlebihan terhadap kritik ini seringkali dianggap sebagai “keras kepala” atau “percaya diri yang kuat”. Namun, ini sebenarnya adalah tanda kerapuhan ego dan ketidakmampuan mereka untuk menerima kekurangan atau kesalahan diri sendiri.

6. Fantasi Kebesaran dan Kesuksesan Tanpa Batas

Narsisis seringkali terjebak dalam fantasi tentang kebesaran, kesuksesan tanpa batas, kekuasaan, kecantikan, atau cinta yang ideal. Mereka membayangkan diri mereka sebagai sosok yang luar biasa, dikagumi banyak orang, dan mencapai hal-hal besar dalam hidup. Fantasi ini menjadi “bahan bakar” bagi ego mereka yang haus validasi.

Baca Juga  Izin? Hubungan Sehat Tak Butuh Itu! Ini Faktanya!

Mereka mungkin seringkali membual tentang pencapaian mereka, melebih-lebihkan kemampuan mereka, atau bahkan mengklaim prestasi orang lain sebagai milik mereka. Fantasi kebesaran ini seringkali dianggap sebagai “ambisius” atau “bersemangat”. Namun, jika fantasi ini terlalu jauh dari realitas dan membuat mereka kehilangan kontak dengan dunia nyata, ini bisa menjadi ciri narsisisme.

7. Rasa Berhak yang Berlebihan (Entitlement)

Narsisis merasa bahwa mereka memiliki hak istimewa dan perlakuan khusus dibandingkan orang lain. Mereka percaya bahwa aturan atau norma sosial tidak berlaku bagi mereka, dan mereka berhak mendapatkan apa pun yang mereka inginkan, tanpa perlu berusaha atau mempertimbangkan orang lain.

Mereka mungkin seringkali meminta perlakuan khusus, marah jika tidak dilayani dengan cepat, atau merasa berhak mendapatkan fasilitas atau keuntungan yang tidak seharusnya mereka dapatkan. Rasa berhak yang berlebihan ini seringkali dianggap sebagai “percaya diri” atau “berani meminta hak”. Padahal, ini adalah manifestasi dari ego yang merasa superior dan tidak menghargai kesetaraan dalam hubungan sosial.

Baca Juga  10 Pertanyaan Penting Sebelum Menikah yang Jarang Dibahas, Tapi Krusial

8. Manipulatif dan Mengontrol

Untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dan mempertahankan ego mereka, narsisis seringkali menggunakan taktik manipulasi dan kontrol. Mereka bisa menggunakan berbagai cara, mulai dari rayuan, pujian palsu, ancaman, hinggaPlaying victim atau menyalahkan orang lain. Tujuan mereka adalah untuk mengendalikan situasi dan orang-orang di sekitar mereka agar sesuai dengan keinginan mereka.

Perilaku manipulatif ini seringkali terselubung dengan baik, sehingga sulit dikenali pada awalnya. Mereka mungkin tampak “menarik”, “meyakinkan”, atau “berkarisma”. Namun, jika Anda merasa seringkali “terjebak” dalam situasi yang tidak Anda inginkan atau merasa bersalah tanpa alasan yang jelas, bisa jadi Anda sedang berhadapan dengan taktik manipulasi seorang narsisis.

Baca Juga  Salah Kaprah! Justru Saat Pasangan Menjauh, Cinta Makin Mendalam

9. Iri Hati pada Orang Lain (Namun Menyembunyikannya)

Di balik sikap superior dan meremehkan orang lain, narsisis sebenarnya seringkali merasa iri hati pada kesuksesan atau kelebihan orang lain. Mereka mungkin menyembunyikan rasa iri ini dengan merendahkan pencapaian orang lain, mengkritik, atau bahkan menyabotase kesuksesan orang tersebut. Iri hati ini muncul karena narsisis merasa terancam jika ada orang lain yang lebih “bersinar” dari mereka.

Mereka mungkin seringkali berkomentar negatif tentang pencapaian teman atau kolega, atau berusaha mengecilkan arti kesuksesan orang lain. Rasa iri hati ini seringkali tidak terlihat jelas karena mereka pandai menyembunyikannya di balik topeng superioritas. Namun, jika Anda perhatikan pola komunikasi mereka, Anda mungkin bisa menangkap sinyal-sinyal rasa iri yang tersembunyi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *