Hubungan

5 Taktik Licik Narsisis untuk Mengendalikan Korban, Apakah Kamu Salah Satunya?

×

5 Taktik Licik Narsisis untuk Mengendalikan Korban, Apakah Kamu Salah Satunya?

Sebarkan artikel ini
5 Taktik Licik Narsisis untuk Mengendalikan Korban, Apakah Kamu Salah Satunya?
5 Taktik Licik Narsisis untuk Mengendalikan Korban, Apakah Kamu Salah Satunya? (www.freepik.com)
  • Kisah Sedih yang Dramatis: Narsisis sering menceritakan kisah-kisah menyedihkan tentang masa lalu mereka, kesulitan hidup, atau ketidakadilan yang mereka alami. Tujuannya adalah untuk membangkitkan rasa kasihanmu dan membuatmu merasa bertanggung jawab untuk “menyelamatkan” mereka.
  • Menyalahkan Orang Lain: Ketika menghadapi konsekuensi dari tindakan mereka, narsisis akan selalu menyalahkan orang lain. “Aku melakukan ini karena kamu tidak mendukungku,” atau “Ini semua salahnya,” adalah cara mereka menghindari tanggung jawab.
  • Merajuk dan Mendiamkan: Jika tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan, narsisis akan merajuk, mendiamkanmu, atau menunjukkan ekspresi wajah sedih dan terluka. Ini adalah cara halus untuk memaksamu untuk meminta maaf atau mengalah.
  • Ancaman Terselubung: Dalam kasus ekstrem, narsisis mungkin mengancam akan menyakiti diri sendiri atau melakukan tindakan nekat lainnya jika kamu tidak menuruti keinginan mereka. Ini adalah bentuk manipulasi emosional yang sangat berbahaya.

Bagaimana Menghadapi Playing Victim:

  • Tegaskan Batasan: Ingatlah bahwa kamu tidak bertanggung jawab atas kebahagiaan atau masalah narsisis. Jangan biarkan mereka memanipulasi rasa bersalahmu untuk menuruti semua permintaan mereka.
  • Fokus pada Fakta, Bukan Emosi: Ketika narsisis memainkan peran korban, coba untuk tetap tenang dan fokus pada fakta objektif. Jangan terpancing oleh drama dan emosi yang mereka ciptakan.
  • Jangan Meminta Maaf untuk Kesalahan yang Tidak Kamu Lakukan: Narsisis seringkali akan memaksamu untuk meminta maaf, bahkan jika kamu tidak bersalah. Jangan lakukan ini. Pertahankan posisimu dan jangan biarkan mereka memanipulasimu.
  • Cari Dukungan Profesional: Jika kamu merasa kesulitan menghadapi taktik playing victim narsisis, jangan ragu untuk mencari bantuan dari terapis atau konselor.
Baca Juga  Suami yang Mendengarkan Istrinya Cenderung Lebih Bahagia dalam Pernikahan

3. Isolasi: Memutus Korban dari Dukungan Eksternal

Isolasi adalah taktik kontrol narsistik yang sangat efektif dan seringkali tidak disadari oleh korban. Tujuan utama isolasi adalah untuk memutus korban dari sumber dukungan eksternal, seperti teman, keluarga, atau komunitas. Dengan mengisolasi korban, narsisis menjadi satu-satunya sumber validasi, informasi, dan dukungan bagi korban, sehingga kontrol mereka menjadi semakin kuat. Kata kunci di sini adalah ketergantungan dan kontrol penuh.

Contoh konkret isolasi dalam hubungan narsistik:

  • Menciptakan Kecemburuan dan Ketidakpercayaan: Narsisis akan menjelek-jelekkan teman atau keluarga korban, mengatakan bahwa mereka tidak menyukai korban, iri dengan hubungan kalian, atau memberikan pengaruh buruk. Mereka mencoba menciptakan keraguan dan ketidakpercayaan pada orang-orang terdekat korban.
  • Mengontrol Waktu dan Aktivitas: Narsisis akan mencoba mengontrol bagaimana korban menghabiskan waktu mereka, dengan siapa mereka bergaul, dan apa yang mereka lakukan. Mereka mungkin melarang korban bertemu teman, menghadiri acara keluarga, atau bahkan mengejar hobi mereka.
  • Kritik Terus-Menerus: Narsisis akan terus-menerus mengkritik teman atau keluarga korban, mencari-cari kesalahan kecil, atau membuat komentar sinis. Ini adalah cara halus untuk merusak hubungan korban dengan orang-orang terdekat mereka.
  • Ketergantungan Finansial dan Emosional: Narsisis mungkin mencoba menciptakan ketergantungan finansial atau emosional pada korban, membuat korban merasa tidak mampu hidup tanpa mereka. Ini memperkuat kontrol narsisis dan membuat korban semakin sulit untuk pergi.
Baca Juga  Pria Juga Punya Batas! 9 Hal yang Tidak Bisa Ditoleransi dalam Sebuah Hubungan

Bagaimana Menghadapi Isolasi:

  • Sadarilah Taktik Isolasi: Langkah pertama adalah mengenali bahwa narsisis sedang mencoba mengisolasi dirimu. Perhatikan tanda-tanda seperti kritik berlebihan terhadap orang-orang terdekatmu, upaya mengontrol waktumu, atau perasaan terpisah dari teman dan keluarga.
  • Pertahankan Hubungan dengan Orang-orang Terdekat: Meskipun sulit, usahakan untuk tetap terhubung dengan teman, keluarga, dan orang-orang yang mendukungmu. Jangan biarkan narsisis memutuskan hubunganmu dengan mereka.
  • Bangun Kembali Jaringan Dukungan: Jika kamu sudah terisolasi, mulailah membangun kembali jaringan dukunganmu. Hubungi teman-teman lama, bergabung dengan komunitas atau kelompok minat, atau cari dukungan online.
  • Cari Bantuan Profesional: Terapis atau konselor dapat membantumu mengatasi dampak isolasi dan membangun strategi untuk keluar dari hubungan narsistik.
Baca Juga  Mitos vs. Realita: Kesalahpahaman Umum tentang Kesepakatan dalam Pernikahan

4. Triangulasi: Mengadu Domba dan Menciptakan Persaingan

Triangulasi adalah taktik manipulasi narsistik yang melibatkan pihak ketiga untuk mengendalikan dan merusak hubungan antara narsisis dan korbannya. Kata kunci di sini adalah perbandingan dan persaingan. Narsisis akan melibatkan orang lain (seringkali mantan pasangan, teman, atau bahkan orang asing) untuk menciptakan drama, kecemburuan, dan ketidakstabilan dalam hubungan.

Contoh konkret triangulasi dalam hubungan narsistik:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *