HubunganPernikahan

Pernikahan Bukan Sekadar Ijab Qabul: Membangun Kesepakatan Abadi

×

Pernikahan Bukan Sekadar Ijab Qabul: Membangun Kesepakatan Abadi

Sebarkan artikel ini
Pernikahan Bukan Sekadar Ijab Qabul: Membangun Kesepakatan Abadi
Pernikahan Bukan Sekadar Ijab Qabul: Membangun Kesepakatan Abadi (www.freepik.com)

perisainews.com – Ijab qabul adalah momen sakral yang menandai dimulainya bahtera pernikahan. Namun, pernikahan bukan sekadar ijab qabul saja. Lebih dari itu, pernikahan adalah sebuah kesepakatan besar, sebuah komitmen untuk membangun kehidupan bersama dalam suka dan duka. Kesepakatan inilah yang akan menjadi fondasi kokoh bagi hubungan yang langgeng dan bahagia hingga akhir hayat.

Banyak pasangan muda saat ini yang terjebak dalam romantisme pernikahan yang serba indah di awal, namun kemudian terhuyung ketika badai kehidupan menerpa. Mengapa demikian? Karena seringkali, fokus utama hanya tertuju pada seremoni pernikahan, bukan pada esensi dari kesepakatan itu sendiri. Padahal, membangun pernikahan yang bertahan seumur hidup memerlukan lebih dari sekadar cinta dan gairah di masa pacaran.

Mengapa Kesepakatan Pernikahan Jauh Lebih Penting dari Sekadar Ijab Qabul?

Ijab qabul adalah janji suci di hadapan Tuhan, keluarga, dan saksi. Namun, janji saja tidak cukup. Pernikahan adalah perjalanan panjang yang penuh dengan lika-liku kehidupan. Di dalamnya, akan ada perbedaan pendapat, masalah keuangan, tantangan dalam membesarkan anak, perubahan karir, dan berbagai ujian lainnya. Tanpa kesepakatan yang jelas dan dipahami bersama, pernikahan akan rentan terhadap konflik dan perpecahan.

Baca Juga  Cara Melindungi Diri dari 6 Tipe Pria yang Suka Memanipulasi Emosi Wanita

Kesepakatan dalam pernikahan bukan berarti menghilangkan romantisme atau membuat hubungan menjadi kaku. Justru sebaliknya, kesepakatan yang sehat akan menciptakan rasa aman, saling percaya, dan kejelasan arah dalam hubungan. Dengan adanya kesepakatan, pasangan akan lebih mudah untuk:

  • Berkomunikasi secara terbuka dan jujur: Kesepakatan membuka ruang untuk dialog yang konstruktif, di mana pasangan dapat saling mengungkapkan harapan, kekhawatiran, dan kebutuhan tanpa rasa takut dihakimi.
  • Menetapkan tujuan bersama: Kesepakatan membantu pasangan untuk merumuskan visi dan misi pernikahan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan bersama ini akan menjadi kompas yang mengarahkan langkah mereka dalam mengarungi kehidupan rumah tangga.
  • Mengelola ekspektasi: Kesepakatan membantu pasangan untuk saling memahami ekspektasi masing-masing dalam berbagai aspek pernikahan, mulai dari peran dalam rumah tangga, keuangan, hingga kehidupan sosial.
  • Menyelesaikan konflik dengan dewasa: Kesepakatan memberikan kerangka kerja untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang adil dan saling menguntungkan. Pasangan akan lebih fokus pada solusi daripada menyalahkan satu sama lain.
  • Membangun fondasi kepercayaan: Ketika kesepakatan ditepati dan dijalankan dengan konsisten, kepercayaan antara pasangan akan semakin kuat. Kepercayaan adalah lem yang akan merekatkan hubungan dalam menghadapi badai kehidupan.
Baca Juga  Pernikahan Hambar? Lakukan 7 Hal Tak Terduga Ini dan Rasakan Bedanya!

Elemen-Elemen Penting dalam Membangun Kesepakatan Pernikahan yang Kokoh

Lalu, bagaimana cara membangun kesepakatan pernikahan yang kokoh dan bertahan seumur hidup? Berikut adalah beberapa elemen penting yang perlu diperhatikan:

1. Komunikasi yang Efektif dan Empati

Komunikasi adalah kunci utama dalam setiap hubungan, termasuk pernikahan. Komunikasi yang efektif bukan hanya sekadar menyampaikan pesan, tetapi juga mendengarkan dengan empati dan memahami perspektif pasangan.

  • Jadwalkan waktu untuk berbicara secara khusus: Di tengah kesibukan sehari-hari, luangkan waktu khusus untuk duduk bersama dan berbicara dari hati ke hati. Matikan televisi, jauhkan ponsel, dan berikan perhatian penuh kepada pasangan.
  • Belajar mendengarkan secara aktif: Ketika pasangan berbicara, dengarkan dengan seksama, tunjukkan minat, dan hindari menyela. Cobalah untuk memahami perasaannya dan melihat masalah dari sudut pandangnya.
  • Ungkapkan perasaan dan kebutuhan secara jujur dan terbuka: Jangan memendam perasaan atau kebutuhan Anda. Ungkapkan dengan jelas, namun tetap dengan bahasa yang sopan dan tidak menyalahkan.
  • Hindari komunikasi yang destruktif: Hindari berteriak, merendahkan, atau menyindir pasangan. Komunikasi yang destruktif hanya akan memperkeruh suasana dan merusak hubungan.
Baca Juga  Gaji Berbeda, Tujuan Sama: Cara Adil Mengatur Keuangan Rumah Tangga

2. Nilai dan Tujuan Hidup yang Selaras

data-sourcepos=”36:1-36:186″>Pernikahan adalah penyatuan dua individu dengan latar belakang dan pengalaman yang berbeda. Penting untuk memastikan bahwa Anda dan pasangan memiliki nilai dan tujuan hidup yang selaras.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *