- Beban keuangan yang berat: Utang konsumtif akan membebani keuanganmu setiap bulan. Sebagian besar gajimu akan habis untuk membayar cicilan utang dan bunganya, sehingga uang yang tersisa untuk kebutuhan lain semakin sedikit.
- Stres dan tekanan mental: Utang yang menumpuk bisa menyebabkan stres dan tekanan mental. Kamu akan terus menerus khawatir tentang bagaimana cara membayar utang dan takut dikejar-kejar debt collector.
- Menghambat tujuan finansial: Utang konsumtif akan menghambatmu mencapai tujuan finansialmu. Sulit untuk menabung, berinvestasi, atau membeli aset berharga jika sebagian besar uangmu habis untuk membayar utang.
- Potensi kebangkrutan: Jika utang konsumtifmu sudah terlalu besar dan kamu tidak mampu lagi membayarnya, kamu berisiko mengalami kebangkrutan. Ini akan berdampak buruk pada credit scoremu dan mempersulitmu mendapatkan pinjaman di masa depan.
Cara menghindari jerat utang konsumtif:
- Hindari utang kartu kredit untuk belanja: Gunakan kartu kredit hanya untuk transaksi-transaksi yang memang membutuhkan kartu kredit, seperti booking hotel atau tiket pesawat online. Jangan gunakan kartu kredit untuk belanja kebutuhan sehari-hari atau barang-barang konsumtif lainnya.
- Jangan tergoda pinjaman online ilegal: Pinjaman online ilegal menawarkan kemudahan dan kecepatan pencairan dana, tapi bunga dan biaya-biayanya sangat tinggi. Hindari pinjaman online ilegal dan pilih lembaga keuangan yang terpercaya dan terdaftar di OJK.
- Lunasi utang secepat mungkin: Jika kamu sudah terlanjur memiliki utang konsumtif, segera buat rencana untuk melunasinya secepat mungkin. Prioritaskan pelunasan utang dengan bunga tertinggi terlebih dahulu (debt avalanche method).
- Buat anggaran untuk pelunasan utang: Alokasikan sebagian dari anggaranmu khusus untuk pelunasan utang. Kurangi pengeluaran-pengeluaran yang tidak penting dan fokus pada pelunasan utang.
- Cari bantuan profesional jika kesulitan: Jika kamu merasa kesulitan mengelola utangmu sendiri, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional dari perencana keuangan atau lembaga konseling keuangan.
6. Menunda Investasi: Kehilangan Peluang Mengembangkan Kekayaan
Kesalahan finansial terakhir yang seringkali disesali di kemudian hari adalah menunda investasi. Banyak anak muda berpikir investasi itu hanya untuk orang kaya atau orang tua. Padahal, justru sebaliknya. Semakin muda kamu mulai berinvestasi, semakin besar potensi keuntungan yang bisa kamu dapatkan di masa depan.
Investasi adalah cara untuk mengembangkan kekayaanmu dengan membuat uangmu bekerja untukmu. Alih-alih hanya menyimpan uang di rekening tabungan yang nilainya tergerus inflasi, dengan berinvestasi, uangmu bisa tumbuh dan menghasilkan passive income di masa depan.
Manfaat investasi sejak dini:
- Memanfaatkan kekuatan compounding: Compounding adalah efek bunga berbunga yang sangat dahsyat. Semakin lama kamu berinvestasi, semakin besar efek compounding yang akan kamu rasakan. Investasi jangka panjang akan memberikan keuntungan yang jauh lebih besar dibandingkan investasi jangka pendek.
- Mencapai tujuan finansial jangka panjang: Investasi adalah kunci untuk mencapai tujuan finansial jangka panjangmu, seperti dana pensiun, dana pendidikan anak, atau kebebasan finansial.
- Melindungi nilai kekayaan dari inflasi: Inflasi akan menggerus nilai uangmu dari waktu ke waktu. Dengan berinvestasi, kamu bisa melindungi nilai kekayaanmu dari inflasi dan bahkan meningkatkan nilainya.
- Menciptakan passive income: Investasi yang berhasil bisa menghasilkan passive income secara rutin, seperti dividen saham, kupon obligasi, atau uang sewa properti. Passive income ini bisa menjadi sumber pendapatan tambahanmu di masa depan.
Tips memulai investasi bagi pemula: