- Sisihkan sebagian kecil dari setiap pemasukan: Mulai menyisihkan dana darurat secara rutin, meskipun hanya sedikit. Misalnya, sisihkan 10-20% dari setiap gaji atau bonus yang kamu terima.
- Otomatiskan transfer dana darurat: Buat transfer otomatis dari rekening gajimu ke rekening dana darurat setiap bulan. Dengan cara ini, kamu tidak perlu repot mengingat dan memastikan dana daruratmu terus bertambah.
- Gunakan rekening terpisah: Simpan dana daruratmu di rekening yang terpisah dari rekening operasionalmu. Ini akan membantumu menghindari godaan untuk menggunakan dana darurat untuk hal-hal yang tidak penting.
- Manfaatkan windfall (rejeki nomplok): Jika kamu mendapatkan rejeki nomplok seperti bonus tahunan, hadiah, atau refund pajak, alokasikan sebagian besar dana tersebut untuk dana darurat.
4. Tidak Mencatat Pengeluaran: Kehilangan Jejak Uang Sendiri
Kesalahan finansial lain yang seringkali disepelekan adalah tidak mencatat pengeluaran. Mungkin terdengar sederhana, tapi mencatat pengeluaran memiliki dampak yang besar dalam mengelola keuangan. Tanpa catatan pengeluaran, kamu tidak akan tahu ke mana uangmu pergi dan sulit untuk mengidentifikasi pos-pos pengeluaran yang bisa dipangkas.
Mencatat pengeluaran bukan berarti kamu harus menjadi pelit atau kikir. Justru sebaliknya, dengan mencatat pengeluaran, kamu menjadi lebih sadar dan bijak dalam menggunakan uangmu. Kamu bisa melihat dengan jelas pos-pos mana yang penting dan mana yang tidak, sehingga kamu bisa membuat keputusan finansial yang lebih baik.
Manfaat mencatat pengeluaran:
- Mengenali pola pengeluaran: Dengan mencatat pengeluaran secara rutin, kamu bisa mengenali pola pengeluaranmu. Apakah kamu lebih boros di akhir pekan, saat hangout dengan teman, atau saat belanja online? Dengan mengetahui pola ini, kamu bisa lebih waspada dan mengendalikan pengeluaranmu.
- Mengidentifikasi uang bocor: Uang bocor adalah pengeluaran-pengeluaran kecil yang seringkali tidak kita sadari tapi jika dikumpulkan jumlahnya cukup besar. Contohnya, biaya parkir, kopi kekinian setiap pagi, atau biaya admin bank. Dengan mencatat pengeluaran, kamu bisa mengidentifikasi uang bocor ini dan memangkasnya.
- Memudahkan evaluasi anggaran: Catatan pengeluaran menjadi data penting untuk mengevaluasi anggaranmu. Kamu bisa membandingkan pengeluaranmu dengan anggaran yang sudah dibuat dan melihat apakah ada pos-pos yang melebihi anggaran. Ini akan membantumu menyesuaikan anggaranmu di bulan berikutnya.
Cara mencatat pengeluaran dengan mudah:
- Gunakan aplikasi pencatat keuangan: Aplikasi pencatat keuangan memudahkanmu mencatat pengeluaran kapanpun dan dimanapun. Kamu bisa langsung mencatat pengeluaran saat itu juga atau menunda sebentar dan mencatatnya di akhir hari.
- Gunakan spreadsheet atau buku catatan manual: Jika kamu lebih suka cara manual, kamu bisa menggunakan spreadsheet atau buku catatan. Buat kolom-kolom untuk tanggal, deskripsi pengeluaran, kategori, dan jumlah.
- Foto struk atau bon: Setiap kali melakukan transaksi, foto struk atau bonnya. Ini akan membantumu mengingat detail pengeluaran dan memudahkanmu mencatatnya nanti.
- Konsisten: Kunci utama dari mencatat pengeluaran adalah konsistensi. Usahakan untuk mencatat pengeluaranmu setiap hari atau minimal beberapa kali seminggu. Semakin sering kamu mencatat, semakin akurat data pengeluaranmu.
5. Terlalu Banyak Berhutang Konsumtif: Jerat Utang yang Menghancurkan Keuangan
Kesalahan finansial yang sangat berbahaya dan bisa menghancurkan keuanganmu adalah terlalu banyak berhutang konsumtif. Berhutang memang bisa membantu kita mendapatkan barang atau layanan yang kita inginkan saat ini, tapi jika tidak dikelola dengan baik, utang bisa menjadi jerat yang mematikan.
Utang konsumtif, seperti utang kartu kredit untuk belanja atau pinjaman online untuk liburan, tidak menghasilkan aset atau meningkatkan nilai kekayaanmu. Justru sebaliknya, utang konsumtif akan menggerogoti keuanganmu karena kamu harus membayar bunga dan biaya-biaya lainnya.
Bahaya utang konsumtif: