Karir

Strategi Bertahan di Lingkungan Kerja Toksik Saat Belum Bisa Resign

×

Strategi Bertahan di Lingkungan Kerja Toksik Saat Belum Bisa Resign

Sebarkan artikel ini
Strategi Bertahan di Lingkungan Kerja Toksik Saat Belum Bisa Resign
Strategi Bertahan di Lingkungan Kerja Toksik Saat Belum Bisa Resign (www.freepik.com)
  • Teman Kerja yang Positif: Cari rekan kerja yang memiliki nilai-nilai positif dan suportif. Bangun hubungan baik dengan mereka, ajak makan siang bersama, atau sekadar mengobrol di waktu istirahat. Kehadiran orang-orang positif di sekitar Anda akan memberikan energi dan perspektif yang lebih baik.
  • Mentor atau Senior yang Dipercaya: Jika memungkinkan, cari mentor atau senior di perusahaan Anda yang Anda percaya dan hormati. Mintalah nasihat dan bimbingan mereka dalam menghadapi situasi sulit di lingkungan kerja. Pengalaman mereka bisa sangat berharga bagi Anda.
  • Teman dan Keluarga di Luar Kantor: Jangan ragu untuk berbagi cerita dan keluh kesah Anda dengan teman dan keluarga di luar kantor. Mereka adalah sistem dukungan emosional utama Anda. Pastikan Anda memiliki ruang untuk venting dan mendapatkan dukungan tanpa merasa dihakimi.
  • Komunitas Online atau Grup Dukungan: Manfaatkan komunitas online atau grup dukungan yang fokus pada isu lingkungan kerja toksik atau kesehatan mental di tempat kerja. Berbagi pengalaman dengan orang lain yang mengalami situasi serupa bisa memberikan rasa lega dan solusi praktis.
Baca Juga  Cara Keluar dari Lingkungan Kerja Toksik, Selamatkan Kariermu!

Jaringan dukungan akan menjadi safe space Anda untuk memproses emosi, mendapatkan validasi, dan menemukan kekuatan untuk terus bertahan dan mencari jalan keluar.

4. Batasi Paparan Terhadap Negativitas

Lingkungan kerja toksik seringkali dipenuhi dengan negativitas. Gosip, keluhan terus-menerus, kritik pedas, dan pesimisme menjadi makanan sehari-hari. Paparan terhadap negativitas ini secara terus-menerus akan menguras energi dan mempengaruhi mindset Anda. Oleh karena itu, penting untuk membatasi paparan terhadap negativitas sebisa mungkin.

  • Hindari Terlibat dalam Gosip: Menjauhlah dari percakapan gosip atau backstabbing di kantor. Tidak hanya tidak produktif, gosip juga dapat meracuni pikiran dan hubungan Anda dengan rekan kerja.
  • Batasi Waktu dengan Orang-Orang Negatif: Jika ada rekan kerja yang selalu bersikap negatif atau mengeluh, batasi interaksi Anda dengan mereka. Jika memungkinkan, hindari makan siang atau istirahat bersama mereka.
  • Fokus pada Berita dan Informasi Positif: Di waktu istirahat atau di luar jam kerja, isi waktu Anda dengan membaca berita positif, artikel inspiratif, atau konten-konten yang membangun. Ini akan membantu menyeimbangkan mindset Anda dari pengaruh negativitas di kantor.
  • Ciptakan Ruang Positif di Sekitar Anda: Hiasi meja kerja Anda dengan foto-foto yang membahagiakan, tanaman hijau, atau quotes motivasi. Dengarkan musik yang uplifting saat bekerja. Menciptakan ruang positif di sekitar Anda akan membantu meningkatkan mood dan energi Anda.
Baca Juga  7 Kebiasaan Sepele Ini Bisa Ubah Budaya Kerjamu

Membatasi paparan terhadap negativitas bukan berarti mengabaikan realitas lingkungan kerja yang toksik. Namun, ini adalah strategi untuk melindungi kesehatan mental Anda dan menjaga mindset yang tetap positif di tengah situasi yang sulit.

5. Utamakan Perawatan Diri (Self-Care)

Di lingkungan kerja toksik, seringkali kita lupa untuk memperhatikan diri sendiri. Fokus kita terlalu banyak tersita untuk menghadapi tekanan dan drama di kantor, sehingga self-care seringkali terabaikan. Padahal, self-care justru menjadi semakin penting saat kita berada dalam situasi yang penuh tekanan.

  • Istirahat yang Cukup: Pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup setiap malam. Kurang tidur akan memperburuk stres dan menurunkan daya tahan tubuh. Usahakan tidur 7-8 jam setiap malam.
  • Nutrisi yang Seimbang: Konsumsi makanan bergizi seimbang. Hindari junk food atau makanan instan yang hanya akan memberikan energi sesaat dan kemudian membuat Anda merasa lemas. Perbanyak buah, sayur, protein, dan karbohidrat kompleks.
  • Olahraga Teratur: Sisihkan waktu untuk berolahraga secara teratur, meskipun hanya 30 menit setiap hari. Olahraga membantu melepaskan endorfin yang dapat meningkatkan mood dan mengurangi stres. Pilih olahraga yang Anda nikmati, seperti berjalan kaki, jogging, berenang, atau yoga.
  • Relaksasi dan Meditasi: Latih teknik relaksasi atau meditasi untuk membantu menenangkan pikiran dan mengurangi kecemasan. Meditasi singkat 10-15 menit setiap hari dapat memberikan perbedaan yang signifikan dalam mengurangi stres.
  • Hobi dan Aktivitas Menyenangkan: Luangkan waktu untuk melakukan hobi atau aktivitas yang Anda nikmati di luar jam kerja. Membaca buku, menonton film, berkebun, melukis, bermain musik, atau apapun yang membuat Anda merasa senang dan rileks.
Baca Juga  Keahlian Tersembunyi Gen Z, Senjata Rahasia di Era Digital

Self-care bukanlah tindakan egois, melainkan kebutuhan mendasar untuk menjaga kesehatan fisik dan mental Anda, terutama saat berada di lingkungan kerja toksik. Prioritaskan self-care sebagai bagian integral dari strategi bertahan Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *