Hubungan

Amarah Meledak? 4 Biang Kerok Hubungan Toksik Ini Wajib Kamu Tahu!

×

Amarah Meledak? 4 Biang Kerok Hubungan Toksik Ini Wajib Kamu Tahu!

Sebarkan artikel ini
Amarah Meledak? 4 Biang Kerok Hubungan Toksik Ini Wajib Kamu Tahu!
Amarah Meledak? 4 Biang Kerok Hubungan Toksik Ini Wajib Kamu Tahu! (www.freepik.com)

2. Hubungan yang Penuh Kritik (Critical Relationship)

Dalam hubungan yang penuh kritik, salah satu pihak secara terus-menerus memberikan kritik negatif, merendahkan, dan tidak pernah menghargai pasangannya. Kritik ini bisa bersifat personal, menyerang karakter atau penampilan fisik, atau meremehkan pencapaian dan kemampuan pasangan.

Mengapa Hubungan Penuh Kritik Memicu Amarah?

Kritik yang terus-menerus dapat mengikis rasa percaya diri dan harga diri seseorang. Ketika seseorang merasa tidak pernah dihargai dan selalu dinilai negatif, rasa marah dan sakit hati akan muncul. Amarah dalam hubungan yang penuh kritik seringkali muncul sebagai bentuk perlindungan diri terhadap serangan verbal yang terus-menerus. Selain itu, kritik yang tidak membangun juga dapat memicu frustrasi dan keputusasaan, yang pada akhirnya dapat memicu ledakan amarah sebagai bentuk pelampiasan emosi negatif yang terpendam.

3. Hubungan yang Pasif-Agresif (Passive-Aggressive Relationship)

Dalam hubungan yang pasif-agresif, salah satu pihak mengungkapkan kemarahan atau ketidaksenangannya secara tidak langsung dan terselubung. Bentuk-bentuk perilaku pasif-agresif bisa meliputi diam seribu bahasa, sindiran halus, penundaan, sabotase, atau “berpura-pura lupa”.

Baca Juga  Berhenti Meratapi! Ini Cara Move On yang Terbukti Ampuh Secara Psikologis

Mengapa Hubungan Pasif-Agresif Memicu Amarah?

Perilaku pasif-agresif sangat membingungkan dan membuat frustrasi. Ketika seseorang berhadapan dengan perilaku pasif-agresif, mereka seringkali merasa diabaikan, tidak dihargai, dan tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ketidakjelasan dan ketidakpastian dalam hubungan yang pasif-agresif dapat memicu amarah sebagai bentuk reaksi terhadap kebingungan dan frustrasi yang dirasakan. Selain itu, perilaku pasif-agresif juga dapat menciptakan rasa tidak aman dan tidak percaya dalam hubungan, yang pada akhirnya dapat memicu ledakan amarah sebagai bentuk ekspresi kekecewaan dan kekesalan.

4. Hubungan yang Mengabaikan (Neglectful Relationship)

data-sourcepos=”51:1-51:334″>Dalam hubungan yang mengabaikan, salah satu pihak cenderung tidak peduli, tidak responsif, dan mengabaikan kebutuhan emosional atau fisik pasangannya. Bentuk pengabaian ini bisa berupa kurangnya perhatian, kurangnya dukungan emosional, atau bahkan pengabaian terhadap kebutuhan dasar seperti kebutuhan akan rasa aman dan dihargai.

Baca Juga  Pria dan Depresi, Mengapa Mereka Memilih Diam?

Mengapa Hubungan Mengabaikan Memicu Amarah?

Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan koneksi dan perhatian dari orang lain, terutama dari orang-orang terdekat. Ketika seseorang merasa diabaikan dan tidak diperhatikan dalam hubungan, rasa sakit hati, kesepian, dan marah akan muncul. Amarah dalam hubungan yang mengabaikan seringkali muncul sebagai bentuk ekspresi kebutuhan yang tidak terpenuhi dan sebagai bentuk protes terhadap pengabaian yang dirasakan. Selain itu, pengabaian juga dapat menciptakan rasa tidak berharga dan tidak dicintai, yang pada akhirnya dapat memicu ledakan amarah sebagai bentuk pelampiasan emosi negatif yang terpendam.

Data dan Fakta Pendukung

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Marriage and Family menemukan bahwa individu yang berada dalam hubungan toksik memiliki tingkat stres dan depresi yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu yang berada dalam hubungan yang sehat. Studi lain dari Personality and Social Psychology Bulletin menunjukkan bahwa paparan terhadap perilaku toksik dalam hubungan dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental, termasuk masalah amarah dan gangguan kecemasan.

Baca Juga  Cara Menyampaikan Keluhan Tanpa Memicu Pertengkaran dalam Hubungan!

Data dari WHO (World Health Organization) juga menunjukkan bahwa kekerasan dalam rumah tangga, yang seringkali merupakan manifestasi ekstrem dari hubungan toksik, merupakan masalah kesehatan masyarakat global yang signifikan. Korban kekerasan dalam rumah tangga seringkali mengalami trauma psikologis yang mendalam, termasuk masalah amarah dan kesulitan mengelola emosi.

Bagaimana Mengatasi Masalah Amarah dalam Hubungan Toksik?

Jika Anda menyadari bahwa masalah amarah Anda dipicu atau diperparah oleh hubungan toksik yang Anda jalani, langkah pertama yang penting adalah mengakui dan menerima kenyataan ini. Selanjutnya, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi masalah ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *