Pengembangan Diri

Ingin Menang Argumen Tanpa Musuhan? Ini 3 Trik Cerdas dari Pakar Psikologi

×

Ingin Menang Argumen Tanpa Musuhan? Ini 3 Trik Cerdas dari Pakar Psikologi

Sebarkan artikel ini
Ingin Menang Argumen Tanpa Musuhan? Ini 3 Trik Cerdas dari Pakar Psikologi
Ingin Menang Argumen Tanpa Musuhan? Ini 3 Trik Cerdas dari Pakar Psikologi (www.freepik.com)

perisainews.com – Berdebat itu melelahkan, apalagi kalau ujung-ujungnya malah bikin hubungan jadi renggang. Setuju? Siapa sih yang mau adu argumen terus-terusan tapi malah bikin lawan bicara jadi naik pitam? Pasti nggak enak banget kan. Nah, daripada setiap diskusi berakhir dengan drama, mendingan kita belajar cara berargumen yang cerdas, ala psikolog! Dijamin, dengan 3 jurus jitu ini, lawan bicara bukan cuma nggak marah, tapi malah jadi setuju sama pendapat kamu!

Kenapa sih kita sering gagal berargumen?

Coba deh kita jujur, seringkali niat awal berargumen itu baik, pengen menyampaikan ide atau solusi. Tapi, kok ya ujungnya malah berantem? Menurut psikologi, ada beberapa alasan kenapa argumen seringkali berubah jadi ajang emosi:

  • Ego yang Terlalu Besar: Kita seringkali merasa paling benar dan sulit menerima sudut pandang orang lain. Maunya didengerin terus, tapi giliran orang lain ngomong, malah diabaikan.
  • Komunikasi yang Buruk: Nggak semua orang jago menyampaikan maksudnya dengan jelas. Kadang, kita udah ngomong panjang lebar, eh lawan bicara malah salah paham. Belum lagi kalau intonasi suara kita juga nggak enak didengar, wah, bisa makin runyam deh.
  • Emosi yang Tidak Terkontrol: Ketika argumen mulai memanas, emosi seringkali mengambil alih logika. Kita jadi gampang terpancing emosi, ngomongnya jadi ketus, bahkan sampai menyerang pribadi lawan bicara.
Baca Juga  Pura-pura Baik, Mengungkap Taktik Manipulasi Terselubung di Tempat Kerja

Padahal, berargumen itu bisa jadi cara yang sehat untuk bertukar pikiran, lho! Asal tahu caranya, debat justru bisa bikin kita dan lawan bicara jadi lebih dewasa dan solutif. Nah, daripada terus-terusan gagal berargumen, yuk kita intip 3 jurus jitu berargumen ala psikolog yang bisa bikin semua orang setuju!

Jurus 1: “Dengarkan Lebih Banyak, Bicara Secukupnya” – Kunci Utama Empati

Pernah nggak sih kamu merasa diabaikan saat lagi ngomong? Pasti nggak enak banget kan? Nah, itu dia pentingnya mendengarkan aktif atau active listening. Ini bukan cuma sekadar diem dengerin orang ngomong ya. Tapi, lebih dari itu, kita benar-benar berusaha memahami apa yang lawan bicara kita sampaikan, dari sudut pandang mereka.

Baca Juga  Mengapa Orang Pintar Sering Terlihat Bodoh? Ini Alasannya!

Kenapa active listening ini penting banget?

Psikolog bilang, ketika kita merasa didengarkan dan dipahami, kita jadi lebih terbuka dan lebih mau menerima pendapat orang lain. Sebaliknya, kalau kita merasa diabaikan, otomatis kita jadi defensif dan cenderung menolak semua yang dikatakan lawan bicara.

Gimana sih caranya active listening yang efektif?

  • Fokus Penuh: Saat lawan bicara ngomong, fokuskan perhatianmu sepenuhnya pada mereka. Singkirkan distraksi seperti HP atau pikiran lain yang mengganggu. Tatap mata mereka dengan ramah, ini menunjukkan bahwa kamu benar-benar tertarik dengan apa yang mereka katakan.
  • Tunjukkan Bahasa Tubuh yang Mendukung: Anggukkan kepala sesekali untuk menunjukkan bahwa kamu mengikuti alur pembicaraan. Condongkan tubuh sedikit ke arah mereka sebagai tanda ketertarikan. Ekspresi wajahmu juga penting, tunjukkan ekspresi yang sesuai dengan emosi yang mereka sampaikan.
  • Parafrase dan Rangkum: Setelah lawan bicara selesai menyampaikan pendapatnya, coba parafrase atau rangkum inti dari apa yang mereka katakan. Misalnya, “Jadi, maksud kamu begini ya…?” atau “Kalau saya tidak salah tangkap, kamu merasa…”. Ini menunjukkan bahwa kamu benar-benar mendengarkan dan berusaha memahami perspektif mereka.
  • Ajukan Pertanyaan Klarifikasi: Jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan jika ada hal yang kurang jelas atau ingin kamu pahami lebih dalam. Pertanyaan seperti “Bisa dijelaskan lebih lanjut maksudnya…?” atau “Apa contoh konkretnya…?” menunjukkan bahwa kamu tertarik untuk menggali lebih dalam pemikiran mereka.
  • Hindari Memotong Pembicaraan: Biarkan lawan bicara menyelesaikan kalimatnya. Menunggu giliran bicara itu penting, jangan sampai kamu terlalu bersemangat menyampaikan pendapatmu sendiri sampai memotong pembicaraan orang lain. Ini bisa dianggap tidak sopan dan membuat lawan bicara merasa tidak dihargai.
Baca Juga  Stop Ikuti Passion! 5 Skill yang Lebih Dibutuhkan untuk Karier Masa Depan

Dengan active listening, kamu bukan cuma memahami isi argumen lawan bicara, tapi juga menunjukkan rasa hormat dan empati. Ini adalah langkah awal yang krusial untuk menciptakan suasana argumen yang lebih kondusif dan minim drama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *