perisainews.com – Boraks, seringkali disebut sebagai bleng atau pijer, adalah senyawa kimia yang memiliki banyak kegunaan industri, mulai dari bahan pembersih hingga pengawet kayu. Namun, sayangnya, boraks juga seringkali disalahgunakan sebagai bahan tambahan pangan ilegal. Deteksi cepat boraks di makanan menjadi sangat penting untuk melindungi kesehatan kita dan keluarga. Mengonsumsi makanan yang mengandung boraks dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius dalam jangka panjang.
Mungkin kamu pernah mendengar tentang bahaya boraks dalam makanan, tetapi bagaimana cara kita sebagai konsumen biasa mendeteksi keberadaannya? Tenang, kamu tidak perlu peralatan laboratorium canggih untuk melakukan deteksi boraks. Ada beberapa cara sederhana yang bisa kamu lakukan sendiri di rumah. Artikel ini akan membahas 5 cara praktis dan mudah untuk deteksi cepat boraks di makanan, sehingga kamu bisa lebih waspada dan melindungi diri dari bahaya bahan kimia berbahaya ini.
Mengenal Boraks dan Bahayanya dalam Makanan
Sebelum membahas cara deteksi boraks, penting untuk memahami lebih dalam apa itu boraks dan mengapa kita perlu menghindarinya dalam makanan. Boraks adalah senyawa kimia dengan rumus kimia Na₂B₄O₇·10H₂O. Secara fisik, boraks berbentuk serbuk kristal putih, tidak berbau, dan mudah larut dalam air. Dalam industri, boraks banyak digunakan sebagai bahan pembersih, antiseptik, dan pengawet kayu. Sifat pengawet dan tekstur kenyal yang dihasilkan boraks inilah yang sayangnya sering dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk ditambahkan ke dalam makanan.
Penyalahgunaan boraks dalam makanan sangat berbahaya. Boraks bukanlah zat yang aman untuk dikonsumsi. Jika masuk ke dalam tubuh, boraks dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Efek jangka pendeknya bisa berupa mual, muntah, diare, dan iritasi pada saluran pencernaan. Namun, yang lebih mengkhawatirkan adalah efek jangka panjangnya. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi boraks dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan ginjal, gangguan sistem saraf, bahkan meningkatkan risiko kanker.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia secara tegas melarang penggunaan boraks sebagai bahan tambahan pangan. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia juga telah menetapkan boraks sebagai bahan berbahaya dan dilarang digunakan dalam makanan. Meski demikian, praktik penyalahgunaan boraks dalam makanan masih sering terjadi, terutama pada makanan tradisional seperti bakso, mie, kerupuk, lontong, dan jajanan pasar lainnya. Hal ini tentu sangat meresahkan dan menuntut kita sebagai konsumen untuk lebih cerdas dan proaktif dalam melindungi diri.
5 Cara Sederhana Deteksi Boraks di Rumah
Kabar baiknya, ada beberapa cara sederhana dan praktis yang bisa kamu gunakan untuk deteksi cepat boraks di makanan di rumah. Metode-metode ini tidak memerlukan peralatan khusus dan bahan-bahannya pun mudah ditemukan. Berikut adalah 5 cara yang bisa kamu coba:
1. Mengamati Tekstur dan Penampilan Fisik Makanan
Cara paling mudah dan awal untuk deteksi boraks adalah dengan mengamati tekstur dan penampilan fisik makanan. Makanan yang mengandung boraks cenderung memiliki ciri-ciri tertentu yang bisa kita kenali.
- Tekstur Kenyal Berlebihan: Makanan seperti bakso atau mie yang mengandung boraks akan terasa sangat kenyal, bahkan cenderung alot. Kekenyalannya tidak alami dan berbeda dengan kekenyalan yang dihasilkan oleh bahan alami seperti daging atau tepung tapioka. Jika kamu menemukan bakso yang sangat kenyal seperti bola bekel saat digigit, patut dicurigai mengandung boraks.
- Warna Terlalu Mengkilap dan Mencolok: Beberapa makanan yang mengandung boraks juga terlihat lebih mengkilap dan memiliki warna yang terlalu mencolok, tidak alami. Misalnya, kerupuk yang mengandung boraks akan terlihat lebih putih bersih dan mengkilap dibandingkan kerupuk tanpa boraks yang warnanya cenderung lebih redup.
- Tidak Mudah Rusak dan Tahan Lama: Boraks memiliki sifat pengawet, sehingga makanan yang mengandung boraks akan lebih tahan lama dan tidak mudah rusak meskipun tidak disimpan di lemari pendingin. Jika kamu menemukan makanan yang awet tidak wajar, padahal seharusnya mudah basi, ini bisa menjadi indikasi adanya boraks.
Namun, perlu diingat bahwa pengamatan fisik ini hanyalah indikasi awal. Untuk memastikan keberadaan boraks, kita perlu melakukan pengujian lebih lanjut dengan metode lain.