3. Bermain Peran Sebagai Korban (Victim Playing)
Taktik manipulasi ini sangat ampuh untuk membuat orang lain merasa bersalah dan akhirnya menuruti kemauan pelaku manipulasi. Mereka akan selalu menceritakan betapa sulitnya hidup mereka, betapa banyak masalah yang mereka hadapi, atau betapa tidak adilnya dunia ini terhadap mereka. Dengan memainkan peran sebagai korban, mereka berharap orang lain akan merasa kasihan dan terdorong untuk membantu mereka, bahkan jika bantuan tersebut merugikan diri sendiri.
Contohnya, seorang rekan kerja yang selalu mengeluh tentang beban kerjanya yang terlalu banyak, padahal sebenarnya ia hanya kurang efisien dalam bekerja. Ia akan terus-menerus meminta bantuan Anda untuk menyelesaikan tugas-tugasnya, dengan alasan ia sudah terlalu lelah dan stres. Jika Anda menolak, ia akan merasa tersinggung dan mengatakan bahwa Anda tidak peduli padanya.
4. Meremehkan dan Mengerdilkan (Negging)
Taktik ini bertujuan untuk menurunkan kepercayaan diri korban secara perlahan. Pelaku manipulasi akan seringkali memberikan komentar-komentar yang meremehkan atau mengerdilkan kemampuan Anda, prestasi Anda, atau bahkan penampilan Anda. Komentar-komentar ini biasanya disamarkan dengan humor atau pujian yang ambigu, sehingga awalnya mungkin tidak terlalu terasa menyakitkan. Namun, jika terus-menerus dilakukan, taktik negging ini bisa membuat Anda merasa tidak berharga dan meragukan diri sendiri.
Misalnya, seorang rekan kerja yang seringkali memberikan pujian yang diikuti dengan komentar meremehkan, seperti “Wah, presentasi kamu tadi lumayan bagus juga, untuk ukuran kamu yang biasanya kurang persiapan.” Atau, “Baju kamu hari ini lumayan modis, tidak seperti biasanya yang terlalu formal.” Komentar-komentar seperti ini, meskipun terlihat seperti candaan, sebenarnya bertujuan untuk merusak kepercayaan diri Anda.
5. Gaslighting: Membuat Anda Meragukan Kewarasan Diri Sendiri
Gaslighting adalah bentuk manipulasi yang sangat kejam dan merusak mental korban. Pelaku gaslighting akan berusaha membuat Anda meragukan ingatan Anda, persepsi Anda, dan bahkan kewarasan Anda sendiri. Mereka akan menyangkal kejadian yang sebenarnya terjadi, memutarbalikkan fakta, atau bahkan menyalahkan Anda atas kesalahan mereka sendiri. Tujuan utama gaslighting adalah untuk mengendalikan Anda sepenuhnya dengan cara merusak realitas Anda.
Contoh gaslighting di tempat kerja: Ketika Anda mengingatkan atasan tentang janji kenaikan gaji yang pernah diucapkan, ia akan menyangkalnya dan mengatakan bahwa Anda salah ingat atau salah paham. Atau, ketika Anda menemukan kesalahan dalam laporan yang dibuat oleh rekan kerja, ia akan menyalahkan Anda dengan mengatakan bahwa Anda yang tidak teliti dalam membaca laporan tersebut. Gaslighting bisa membuat korban merasa gila, bingung, dan kehilangan kepercayaan diri.
Cara Cerdas Menghadapi Manipulasi Terselubung di Tempat Kerja
Mengenali taktik manipulasi adalah langkah penting, namun lebih penting lagi adalah mengetahui cara menghadapinya. Berikut beberapa tips cerdas untuk melindungi diri dari manipulasi terselubung di tempat kerja:
1. Percaya pada Intuisi Anda
Jika ada sesuatu yang terasa tidak beres, percayalah pada intuisi Anda. Jika Anda merasa tidak nyaman dengan sikap seseorang, meskipun mereka selalu bersikap manis, jangan abaikan perasaan tersebut. Intuisi seringkali menjadi alarm pertama yang memberi tahu kita bahwa ada sesuatu yang salah.
2. Amati Pola Perilaku, Bukan Hanya Kata-Kata
Perhatikan pola perilaku seseorang dalam jangka panjang, bukan hanya kata-kata manis yang mereka ucapkan. Apakah tindakan mereka konsisten dengan perkataan mereka? Apakah mereka benar-benar membantu Anda, atau hanya pura-pura membantu untuk mendapatkan sesuatu dari Anda? Tindakan nyata akan lebih jujur daripada sekadar kata-kata.