HubunganKesehatan Mental

7 Perkataan Gaslighting yang Sering Dipakai Manipulator

×

7 Perkataan Gaslighting yang Sering Dipakai Manipulator

Sebarkan artikel ini
7 Perkataan Gaslighting yang Sering Dipakai Manipulator
7 Perkataan Gaslighting yang Sering Dipakai Manipulator (www.freepik.com)

perisainews.com – Pernahkah Anda merasa bingung dengan percakapan sendiri, seolah-olah Anda yang salah paham atau terlalu sensitif? Atau justru Anda jadi sering meragukan ingatan dan perasaan sendiri setelah berbicara dengan seseorang? Bisa jadi, Anda sedang mengalami gaslighting. Istilah gaslighting mungkin masih terdengar asing, tetapi fenomena manipulasi emosional ini lebih sering terjadi dari yang kita sadari. Kenali deteksi dini gaslighting dan pahami cara melawan tujuh kalimat umum yang dilontarkan pelaku manipulasi ini, agar Anda tidak terjebak dalam hubungan toxic.

Apa Itu Gaslighting? Manipulasi Halus yang Merusak Diri

Gaslighting adalah bentuk kekerasan emosional yang halus namun sangat merusak. Pelaku gaslighting, atau gaslighter, akan membuat korban meragukan ingatan, persepsi, dan bahkan kewarasan mereka sendiri. Taktik manipulasi ini bertujuan untuk mengontrol korban, membuat mereka bergantung pada pelaku, dan akhirnya kehilangan kepercayaan diri.

Bayangkan Anda selalu merasa bersalah dalam hubungan, meskipun Anda tidak yakin apa kesalahan Anda. Atau ketika Anda menyampaikan keluhan, pasangan Anda justru membalikkan fakta dan membuat Anda merasa ‘terlalu berlebihan’ atau ‘berimajinasi’. Inilah beberapa contoh kecil dari gaslighting. Jika dibiarkan terus menerus, gaslighting dapat mengikis kesehatan mental korban, menyebabkan kecemasan, depresi, hingga trauma psikologis.

Mengapa Deteksi Dini Gaslighting Itu Penting?

Deteksi dini gaslighting sangat krusial karena semakin cepat Anda menyadari adanya manipulasi ini, semakin besar peluang Anda untuk melindungi diri. Gaslighting seringkali dimulai secara perlahan dan halus, sehingga korban tidak menyadari bahwa mereka sedang dimanipulasi. Ketika korban baru menyadari setelah sekian lama, dampak psikologis yang ditimbulkan bisa jadi sudah sangat dalam.

Dengan mengenali tanda-tanda gaslighting sejak awal, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri, seperti menetapkan batasan yang jelas, mencari dukungan dari orang terdekat, atau bahkan mengakhiri hubungan toxic tersebut. Ingat, kesehatan mental dan kesejahteraan Anda adalah prioritas utama.

Baca Juga  6 Kata yang Bisa Bikin Gen Z Ilfeel, Orang Tua Wajib Tahu!

7 Kalimat Gaslighting yang Wajib Anda Waspadai dan Cara Melawannya

Berikut adalah tujuh kalimat yang sering diucapkan oleh pelaku gaslighting. Memahami kalimat-kalimat ini dan cara meresponsnya adalah langkah awal untuk melawan manipulasi:

  1. “Kamu terlalu sensitif.”

    • Makna Manipulasi: Kalimat ini meremehkan perasaan Anda dan membuat Anda merasa bersalah karena memiliki emosi. Gaslighter ingin Anda percaya bahwa reaksi emosional Anda tidak valid dan berlebihan.
    • Contoh Situasi: Ketika Anda merasa sakit hati karena ucapan pasangan, dia justru berkata, “Kamu terlalu sensitif, cuma bercanda saja.”
    • Cara Melawan: Validasi perasaan Anda sendiri. Katakan pada diri sendiri, “Perasaanku valid, wajar jika aku merasa seperti ini.” Anda juga bisa merespons dengan tegas, “Saya berhak untuk merasa seperti ini, dan perasaan saya penting.”
  2. “Itu tidak pernah terjadi.” atau “Kamu mengada-ada.”

    • Makna Manipulasi: Gaslighter mencoba memutarbalikkan fakta dan membuat Anda meragukan ingatan Anda sendiri. Mereka menyangkal kejadian yang jelas-jelas terjadi, membuat Anda bingung dan bertanya-tanya apakah ingatan Anda benar.
    • Contoh Situasi: Anda ingat pasangan berjanji akan membantu Anda, tetapi ketika Anda menagih janjinya, dia berkata, “Kapan aku janji? Kamu pasti salah ingat.”
    • Cara Melawan: Percayalah pada ingatan Anda sendiri. Jika perlu, catat kejadian-kejadian penting atau cari bukti pendukung (misalnya, pesan teks atau saksi mata). Anda bisa merespons, “Saya ingat dengan jelas kejadian itu, dan saya percaya pada ingatan saya.”
  3. “Kamu salah paham.” atau “Kamu salah dengar.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *