- Defensif Ekstrem: Ketika dikritik atau dihadapkan pada kesalahan, mereka mungkin menjadi sangat defensif, marah, atau bahkan agresif. Kritik sekecil apapun dapat dirasakan sebagai serangan pribadi yang besar.
- Rasionalisasi dan Pembenaran: Mereka cenderung merasionalisasi atau membenarkan perilaku mereka, bahkan ketika jelas-jelas salah. Mereka akan mencari alasan eksternal atau menyalahkan keadaan untuk menghindari tanggung jawab pribadi.
- Memutarbalikkan Fakta: Dalam beberapa kasus, mereka mungkin memutarbalikkan fakta atau memanipulasi situasi untuk menghindari disalahkan. Ini bisa menjadi taktik untuk mempertahankan citra diri yang sempurna di mata mereka sendiri dan orang lain.
3. Sensitif dan Reaktif (Regulasi Emosi yang Buruk)
Meskipun terlihat percaya diri dan kuat dari luar, wanita dengan NPD sering kali memiliki inti yang sangat sensitif dan rapuh. Mereka mudah terluka oleh kritik atau penolakan, dan mungkin bereaksi secara ekstrem terhadap situasi yang mereka rasakan sebagai ancaman terhadap ego mereka.
- Mudah Tersinggung: Mereka mungkin sangat mudah tersinggung oleh hal-hal kecil yang bagi orang lain mungkin tidak berarti apa-apa. Komentar ringan atau bahkan tatapan mata yang salah dapat memicu reaksi emosional yang kuat.
- Ledakan Kemarahan: Ketika merasa terancam atau tidak diakui, mereka mungkin mengalami ledakan kemarahan yang tidak proporsional dengan situasi. Kemarahan ini bisa diarahkan pada orang lain atau bahkan pada diri sendiri.
- Perubahan Suasana Hati yang Drastis: Suasana hati mereka bisa berubah dengan cepat dan drastis, dari sangat bahagia dan percaya diri menjadi sangat sedih, marah, atau cemas. Ketidakstabilan emosional ini dapat membingungkan dan melelahkan bagi orang-orang di sekitar mereka.
4. Manipulatif (Pola Hubungan yang Tidak Sehat)
data-sourcepos=”46:1-46:248″>Dalam hubungan interpersonal, wanita dengan NPD sering kali menunjukkan pola manipulatif. Mereka mungkin menggunakan berbagai taktik untuk mengendalikan orang lain, mendapatkan apa yang mereka inginkan, atau mempertahankan rasa superioritas mereka.
- Taktik ‘Gaslighting’: Mereka mungkin menggunakan taktik gaslighting, yaitu membuat orang lain meragukan ingatan, persepsi, atau kewarasan mereka sendiri. Ini adalah bentuk manipulasi emosional yang sangat merusak.
- Memainkan Peran Korban: Di sisi lain, mereka juga dapat memainkan peran korban untuk mendapatkan simpati dan perhatian dari orang lain. Mereka mungkin menceritakan kisah-kisah dramatis tentang kesulitan hidup mereka untuk memanipulasi emosi orang lain.
- Memecah Belah (Triangulasi): Dalam dinamika kelompok atau keluarga, mereka mungkin mencoba untuk memecah belah orang lain dengan membuat mereka saling bermusuhan atau tidak percaya satu sama lain. Taktik ini bertujuan untuk meningkatkan kekuasaan dan kendali mereka.
5. Terobsesi dengan Status Sosial (Kebutuhan akan Pengakuan)
Status sosial dan penampilan sangat penting bagi wanita dengan NPD. Mereka sering kali terobsesi dengan bagaimana mereka dilihat oleh orang lain dan berusaha keras untuk mempertahankan citra diri yang positif dan mengesankan.
- Fokus pada Penampilan Fisik: Mereka mungkin sangat peduli dengan penampilan fisik mereka, menghabiskan banyak waktu dan uang untuk berpakaian, berdandan, dan menjaga penampilan agar selalu terlihat sempurna.
- Materialisme: Status sosial sering kali diukur dengan materi. Mereka mungkin terobsesi dengan barang-barang mewah, merek terkenal, dan simbol status lainnya. Kepemilikan materi menjadi cara untuk menunjukkan superioritas dan mendapatkan pengakuan dari orang lain.
- Mencari Pengakuan dari Orang ‘Penting’: Mereka mungkin berusaha untuk bergaul dengan orang-orang yang dianggap penting, berkuasa, atau terkenal. Asosiasi dengan orang-orang ini meningkatkan rasa superioritas dan status sosial mereka di mata mereka sendiri dan orang lain.
6. Sering Merendahkan Orang Lain (Kurangnya Empati)
Kurangnya empati adalah ciri inti NPD. Wanita dengan NPD sering kali kesulitan untuk memahami atau merasakan emosi orang lain. Akibatnya, mereka mungkin bersikap merendahkan, meremehkan, atau bahkan kejam terhadap orang lain, terutama jika mereka merasa terancam atau iri.