Boyolali, Jawa Tengah – Suasana pulang perjalanan rombongan pelajar di Boyolali berubah menjadi mencekam. Ketika rombongan pelajar tiga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi korban penyerangan yang menduganya oleh sekelompok siswa berasal dari SMK GT Boyolali. Kejadian ini terjadi di Jalan Boyolali-Solo, tepatnya di sebelah barat gedung Polres Boyolali pada sore hari.
Kasi Humas Polres Boyolali, Kompol Dalmadi, menjelasakan kronologi peristiwa tersebut. Sekitar pukul 17.00 WIB, rombongan pelajar dari tiga SMK swasta di Boyolali sedang dalam perjalanan pulang setelah mengikuti acara ngopi-ngopi di Solo. Mereka menumpang truk sebagai sarana transportasi.
Mereka Dikejar oleh Pelajar Menggunakan 20 Sepeda Motor Bersenjata Tajam
Namun, ketika sampai di Jalan Boyolali-Solo barat Mapolres Boyolali, sekelompok pelajar membututi mereka. Dengan dugaan berasal dari SMK GT yang menggunakan sekitar 20-an sepeda motor.
Menurut Dalmadi, kelompok pelajar yang menumpang truk menjadi sasaran penyerangan oleh siswa dari sekolah lain.
Beberapa dari siswa penyerang membawa senjata tajam, seperti celurit. Karena terus dikejar, truk yang membawa rombongan kryd-polsek-sekotong-sasar-ke-sekolah-antisipasi-perkelahian-antar-pelajar/”>pelajar akhirnya berhenti tepat di sebelah barat gedung Polres Boyolali.
“Saat itu, para pelajar yang berada di truk turun dengan terburu-buru, namun salah satu pelajar tidak memiliki kesempatan untuk melarikan diri. Sehingga menjadi korban serangan oleh pelajar yang membawa senjata tajam, mengakibatkan luka sayatan pada tubuhnya,” jelas Dalmadi.
Satu Korban Mengalami Luka Sayatan
Korban luka tersebut adalah MTK, seorang pelajar laki-laki berusia 16 tahun dari SMK Karya Nugraha, dengan alamat di Karangasem, Keposong, Tamansari, Boyolali.
Mengalami luka sayatan sepanjang 3 cm di punggungnya. Tim dari Polsek Mojosongo segera datang ke lokasi dan membawa korban ke RS Indriati Boyolali untuk mendapatkan perawatan dan jahitan.
Seluruhnya yang terlibat dalam kejadian ini segera mengamankannya di Mapolres Boyolali untuk proses pendataan.
Kasihumas menambahkan bahwa pihak kepolisian telah menghubungi para guru dari masing-masing sekolah untuk mengantarkan para siswa pulang ke rumah masing-masing. Guna mencegah terulangnya kejadian serupa.
Kejadian penyerangan ini sempat menimbulkan ketengangan di tengah masyarakat Boyolali. Polisi akan terus melakukan penyelidikan guna mengungkap motif dan pelaku