Bogor – Kota Bogor memasuki babak baru kepemimpinan dengan dilantiknya Dedie A Rachim dan Jenal Mutaqin sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor periode mendatang. Pelantikan bersejarah ini dilakukan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di Istana Negara pada [Tanggal Pelantikan]. Momen ini menandai pertama kalinya kepala daerah di Indonesia dilantik langsung oleh Presiden, sebuah sejarah baru sejak kemerdekaan Republik Indonesia.
Acara pidato pertama Wali Kota Dedie Rachim dan Wakil Wali Kota Jenal Mutaqin di hadapan masyarakat Kota Bogor yang hadir di Plaza Balai Kota Bogor menjadi sorotan utama. Dalam pidatonya, Dedie Rachim menyampaikan rasa syukur dan kesadarannya akan sejarah yang baru saja tercipta.
Pelantikan Bersejarah di Istana Negara
“Alhamdulillah, hari ini kita mencatat sejarah besar. Hari ini, wali kota dan wakil wali kota dilantik oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, di Istana Negara. Ini baru pertama kali terjadi sejak kemerdekaan Republik Indonesia,” ucap Dedie dengan penuh khidmat.
Pernyataan ini menggarisbawahi betapa pentingnya momen pelantikan ini, tidak hanya bagi Kota Bogor, tetapi juga bagi sejarah pemerintahan di Indonesia. Pelantikan langsung oleh Presiden menunjukkan perhatian khusus pemerintah pusat terhadap daerah dan harapan besar yang diemban oleh kepala daerah yang baru dilantik.
Semangat “Bogor Berlari” Terus Digaungkan
Dukungan dan harapan juga datang dari Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto. Dalam keterangan resminya, Bima Arya menyatakan keyakinannya bahwa Dedie Rachim dan Jenal Mutaqin mampu meneruskan estafet kepemimpinan dan membawa Kota Bogor terus maju dengan jargon kebanggaan “Bogor Berlari”.
“Kang Dedie, Kang Jenal tetap membawa Kota Bogor terus berlari terdepan di seluruh kota di Indonesia. Insya Allah Kemendagri akan selalu terbuka apa bila Dedie-Jenal ingin curhat meminta bantuan,” ujar Bima Arya.
Jargon “Bogor Berlari” sendiri bukan merupakan hal baru bagi Kota Bogor. Jargon ini telah ditetapkan sejak periode kepemimpinan Bima Arya Sugiarto dan Dedie A Rachim pada periode 2019-2024. Dengan terpilihnya Dedie Rachim sebagai Wali Kota, semangat “Bogor Berlari” diharapkan dapat terus dilanjutkan dan semakin memacu pembangunan di berbagai sektor.
Bima Arya bahkan sempat berkelakar mengenai estafet kepemimpinan ini, “Ini panggung Kang Dedie saya tidak mau lama-lama. Izin saya pamit karena harus menyiapkan tenda untuk Kang Dedie di sana (Magelang), jangan capek-capek bisi nggak kuat push up di sana,” candanya.
Komitmen Melanjutkan Pembangunan dan Perbaikan
Dalam pidato perdananya, Dedie Rachim juga menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program-program baik yang telah berjalan di Kota Bogor. Ia menyadari bahwa pembangunan kota adalah sebuah proses berkelanjutan yang membutuhkan sinergi dan kerja keras dari semua pihak.
“Insya Allah, hal-hal baik yang sudah ditorehkan akan kita lanjutkan. Hal-hal yang masih perlu diperbaiki, Insya Allah, akan kita perbaiki dan sempurnakan,” tegas Dedie.
Pernyataan ini memberikan angin segar bagi masyarakat Kota Bogor. Dedie Rachim dan Jenal Mutaqin diharapkan dapat membawa inovasi dan perbaikan yang signifikan, sambil tetap menjaga kesinambungan program-program yang telah terbukti berhasil. Fokus pada perbaikan dan penyempurnaan menunjukkan bahwa kepemimpinan baru ini tidak hanya sekadar melanjutkan, tetapi juga memiliki visi untuk membawa Kota Bogor ke arah yang lebih baik lagi.
Dengan pelantikan bersejarah ini, Kota Bogor siap memasuki era baru di bawah kepemimpinan Dedie Rachim dan Jenal Mutaqin. Dukungan dari pemerintah pusat, semangat “Bogor Berlari” yang membara, serta komitmen untuk melanjutkan pembangunan dan perbaikan menjadi modal utama untuk mewujudkan Kota Bogor yang lebih maju dan sejahtera. Masyarakat Kota Bogor menaruh harapan besar kepada pemimpin baru mereka untuk dapat membawa perubahan positif dan menjadikan Kota Bogor sebagai salah satu kota terdepan di Indonesia.