Boyolali – Polres Boyolali kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga keamanan dan ketertiban wilayah dengan mengungkap puluhan kasus kejahatan dalam Operasi Cipta Kondisi Kamtibmas jelang Idulfitri 1446 H. Operasi yang berlangsung selama sebulan penuh, mulai dari 20 Januari hingga 20 Februari 2025 ini, berhasil menjaring 91 kasus dari berbagai tindak kriminalitas. Di antara berbagai capaian tersebut, terungkap sebuah modus baru peredaran narkoba yang memanfaatkan teknologi digital, yakni sistem “ranjau digital.”
Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto, memimpin langsung konferensi pers yang digelar di Lobi Mapolres Boyolali pada Jumat (21/2/2025) untuk memaparkan hasil operasi tersebut. Didampingi Wakapolres KOMPOL Nunung Farmadi, Kasihumas, Kasatreskrim, serta Kasatresnarkoba, Kapolres menjelaskan detail pengungkapan kasus yang menjadi perhatian publik ini. Turut hadir dalam konferensi pers tersebut Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Boyolali, Habib Masturi, yang memberikan dukungan atas upaya kepolisian.
“Dari 91 kasus yang berhasil kami ungkap, 6 di antaranya adalah kasus narkoba dengan total 7 tersangka yang berhasil diamankan,” ungkap AKBP Rosyid Hartanto. Barang bukti yang berhasil disita dari kasus narkoba ini meliputi 5 paket sabu, 981 butir psikotropika, alat hisap, serta uang tunai sebesar Rp407.000.
Yang menarik perhatian adalah terungkapnya modus operandi baru dalam peredaran narkoba yang disebut “ranjau digital.” Kapolres menjelaskan bahwa para pelaku kini semakin memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menghindari kontak langsung dalam transaksi narkoba.
“Para pelaku menggunakan sistem ‘ranjau digital,’ di mana transaksi dilakukan tanpa tatap muka langsung antara penjual dan pembeli. Mereka juga memanfaatkan jasa kurir yang tidak menyadari bahwa barang yang mereka antarkan adalah narkoba,” jelas Kapolres. Modus ini, lanjut Kapolres, menjadi tantangan baru bagi aparat kepolisian dalam memberantas peredaran narkoba.
Patroli Siber Ditingkatkan untuk Melawan Kejahatan Digital
Menyadari perkembangan modus kejahatan narkoba yang semakin canggih, Kapolres Boyolali menegaskan bahwa pihaknya akan meningkatkan patroli siber. “Kami akan terus memperkuat patroli siber guna melacak pola peredaran narkoba yang semakin canggih ini,” tegasnya. Kapolres juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap aktivitas mencurigakan di lingkungan sekitar dan segera melaporkannya kepada pihak kepolisian.
Penindakan Tegas terhadap Berbagai Penyakit Masyarakat
Selain kasus narkoba, Operasi Cipta Kondisi ini juga menunjukkan hasil positif dalam memberantas berbagai bentuk penyakit masyarakat lainnya. Dalam operasi ini, Polres Boyolali juga berhasil mengungkap:
Perjudian
Sebanyak 3 kasus perjudian berhasil diungkap dengan 11 tersangka yang diamankan. Barang bukti yang disita berupa kartu ceki, dadu, togel, serta uang tunai Rp2.437.000.
Minuman Keras (Miras)
data-sourcepos=”27:1-27:255″>Polisi menindak tegas peredaran miras dengan mengungkap 47 kasus dan mengamankan 47 tersangka. Sebanyak 257 botol miras, baik pabrikan maupun oplosan, berhasil disita. Dari jumlah tersebut, enam kasus diproses hukum, sementara sisanya dikenakan pembinaan.
Premanisme
Tindak premanisme juga menjadi sasaran operasi ini, dengan 17 kasus dan 18 tersangka yang berhasil diamankan. Barang bukti yang disita antara lain alat musik, peluit, dan bendera parkir liar.
Asusila
Untuk kasus asusila, sebanyak 18 kasus dengan 36 tersangka berhasil diungkap. Seluruh pelaku kasus asusila ini mendapatkan pembinaan dan menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya.
Apresiasi dari Tokoh Agama
Ketua FKUB Boyolali, Habib Masturi, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kinerja Polres Boyolali dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri.
“Kami sangat mengapresiasi langkah Polres Boyolali dalam menindak kejahatan dan penyakit masyarakat. Ini adalah bukti nyata bahwa keamanan dan ketertiban adalah prioritas utama,” ujar Habib Masturi. Ia berharap, upaya kepolisian ini dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Boyolali dalam menjalankan ibadah Ramadan dan merayakan Idulfitri.
Operasi Rutin Berkelanjutan
Menanggapi pertanyaan awak media mengenai keberlanjutan operasi ini, Kapolres Boyolali menegaskan bahwa Operasi Cipta Kondisi bukan hanya agenda tahunan, tetapi merupakan program rutin yang akan terus digalakkan sepanjang tahun.
“Operasi ini bukan sekadar agenda tahunan, tetapi menjadi program rutin untuk memastikan Boyolali tetap aman dan kondusif,” tegas AKBP Rosyid Hartanto. Ia menambahkan, operasi serupa akan terus dilaksanakan terutama pada momen-momen krusial yang membutuhkan peningkatan pengamanan.
Dengan keberhasilan Operasi Cipta Kondisi Kamtibmas ini, Polres Boyolali berharap masyarakat dapat menjalankan ibadah Ramadan dan merayakan Idulfitri 1446 H dengan rasa aman dan nyaman. Polres Boyolali juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan lingkungan dan melaporkan setiap aktivitas mencurigakan kepada pihak kepolisian.