BeritaHukrimPeristiwa

Pelarian 11 Tahanan di Kampar, Polda Riau Bentuk Tim Khusus Pengejaran

×

Pelarian 11 Tahanan di Kampar, Polda Riau Bentuk Tim Khusus Pengejaran

Sebarkan artikel ini
Pelarian 11 Tahanan di Kampar, Polda Riau Bentuk Tim Khusus Pengejaran

Kampar, Riau – Sebuah insiden menggemparkan terjadi di wilayah hukum Kepolisian Resor (Polres) Kampar, Provinsi Riau, di mana sebanyak sebelas orang tahanan dilaporkan berhasil melarikan diri dari ruang tahanan pada Rabu (14/5) malam. Kejadian ini sontak memicu respons cepat dari aparat kepolisian setempat dan Kepolisian Daerah (Polda) Riau untuk segera melakukan pencarian dan investigasi mendalam.

Para tahanan yang kabur ini berasal dari berbagai daerah, tidak hanya di Kabupaten Kampar, tetapi juga dari Kota Pekanbaru dan provinsi tetangga. Informasi awal yang dihimpun menyebutkan bahwa mayoritas dari mereka merupakan tahanan yang terjerat kasus penyalahgunaan narkoba. Selain itu, ada pula beberapa tahanan yang terlibat dalam tindak pidana pencurian dengan pemberatan (curat), sebagaimana diatur dalam Pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), yang dikenal memiliki ancaman hukuman yang cukup berat. Identitas kesebelas pelarian ini telah dikantongi pihak kepolisian dan menjadi dasar utama dalam operasi pencarian yang sedang berlangsung.

Kepolisian Bentuk Tim Khusus Pengejaran

Insiden pelarian massal ini telah dibenarkan oleh pihak Kepolisian Daerah (Polda) Riau. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Riau, Kombes Pol Anom Karibianto, mengonfirmasi kejadian tersebut dan menjelaskan langkah cepat yang diambil institusinya untuk menanggapi situasi darurat ini.

“Memang betul ada insiden di Kampar bahwa ada 11 tahanan kabur, melarikan diri. Nah, saya belum bisa menyampaikan detail. Tapi yang jelas sudah kita bentuk tim, Pak Wakapolda yang pimpin. Hari ini langsung menuju ke Polres Kampar,” ujar Kombes Anom kepada wartawan di Pekanbaru pada Rabu (14/5). Pernyataan ini menunjukkan keseriusan Polda Riau dalam menyikapi insiden tersebut dengan langsung membentuk tim khusus yang dipimpin oleh pejabat tinggi.

Tim khusus yang dibentuk tersebut, lanjut Kombes Anom, memiliki dua agenda utama. Pertama, melakukan pengejaran dan penangkapan kembali terhadap kesebelas tahanan yang melarikan diri. Kedua, melakukan investigasi menyeluruh untuk mencari tahu penyebab pasti insiden pelarian ini dapat terjadi.

Identifikasi Pelaku dan Evaluasi Keamanan Rutan

Investigasi yang dilakukan oleh tim khusus ini tidak hanya berfokus pada pengejaran, tetapi juga pada evaluasi komprehensif terhadap sistem keamanan di rumah tahanan Polres Kampar. Hal ini penting untuk mengidentifikasi potensi kelemahan atau celah keamanan yang memungkinkan terjadinya pelarian massal seperti ini. Evaluasi ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi perbaikan untuk mencegah insiden serupa terulang di masa mendatang.

“Kita akan mengevaluasi apa yang terjadi di sana. Dan nanti update-nya akan kita sampaikan. Kita mohon support dan doa semoga sebelas tahanan yang melarikan diri itu bisa cepat kita tangkap,” tambah Kombes Anom, menekankan pentingnya proses evaluasi internal sekaligus memohon dukungan masyarakat agar para pelarian segera berhasil ditangkap.

Pencarian Massif Dilakukan, Belum Ada yang Tertangkap

Hingga informasi ini disampaikan, upaya pencarian terhadap kesebelas tahanan yang kabur masih terus dilakukan secara intensif. Seluruh jajaran kepolisian, baik di tingkat Polres Kampar maupun dukungan dari Polda Riau, telah disiagakan penuh dan dikerahkan untuk menyisir berbagai lokasi yang dicurigai menjadi tempat persembunyian para pelarian. Koordinasi dengan unit-unit kepolisian di wilayah sekitar juga diperkuat mengingat asal daerah para tahanan yang beragam.

Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan resmi mengenai berhasilnya penangkapan kembali terhadap satu pun dari sebelas tahanan tersebut. Situasi ini menambah urgensi bagi tim khusus dan seluruh personel kepolisian yang terlibat untuk terus bekerja keras.

Seriusnya Dampak Pelarian Massal

Insiden pelarian tahanan, terutama dalam jumlah yang signifikan dan melibatkan pelaku kasus kejahatan serius seperti narkoba dan curat, menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat terkait potensi gangguan keamanan. Oleh karena itu, penangkapan kembali para pelarian menjadi prioritas utama pihak kepolisian.

Kombes Anom kembali menegaskan bahwa insiden ini masih sangat baru dan tim di lapangan sedang bekerja keras. “Kejadiannya baru tadi malam. Tim sedang bekerja di sana mengidentifikasi dan juga mengevaluasi. Artinya update akan kita sampaikan,” pungkasnya, memberikan gambaran bahwa proses identifikasi penyebab dan upaya penangkapan masih dalam tahap awal dan akan terus diinformasikan perkembangannya kepada publik.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada, serta segera melaporkan kepada pihak berwajib apabila memiliki informasi sekecil apapun terkait keberadaan para tahanan yang kabur. Kerja sama antara aparat keamanan dan masyarakat diharapkan dapat mempercepat proses penangkapan kembali kesebelas tahanan demi terciptanya kembali rasa aman di wilayah Kampar dan sekitarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *