Jakarta – Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo kembali menunjukkan komitmen kuat Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Dalam pernyataannya di gedung STIK/PTIK, Jakarta, pada Kamis (15/5), Kapolri Sigit menegaskan tidak akan ragu menindak tegas organisasi masyarakat (Ormas) yang melakukan tindakan meresahkan, seraya memberikan jaminan keamanan penuh bagi para investor di Indonesia.
Penegasan ini muncul di tengah dinamika sosial dan ekonomi yang menuntut stabilitas keamanan yang prima. Kapolri menyoroti pentingnya penindakan terhadap segala bentuk gangguan yang dapat menghambat pembangunan dan menciptakan rasa tidak aman di tengah masyarakat, termasuk yang dilakukan oleh oknum atau kelompok yang bernaung di bawah nama Ormas.
Ketegasan Menindak Ormas Pengganggu
Jenderal Sigit menekankan bahwa pendekatan Polri dalam menyikapi kiprah Ormas akan sepenuhnya didasarkan pada evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan di lapangan. Baginya, identitas atau nama organisasi bukanlah faktor penentu, melainkan dampak dari aktivitas mereka terhadap masyarakat. Jika aktivitas tersebut menimbulkan keresahan, Polri tak akan segan untuk bertindak tegas.
“Buat kami yang kami lihat adalah tindakannya. Sepanjang itu meresahkan masyarakat, kami tidak kompromi dan kami tindak tegas,” ujar Kapolri dengan nada tegas, menggambarkan sikap Polri yang tidak akan memberikan toleransi terhadap aksi-aksi yang mengganggu keamanan dan ketertiban publik, siapapun pelakunya.
Jaminan Keamanan untuk Iklim Investasi Kondusif
Selain fokus pada penindakan Ormas yang meresahkan, Kapolri juga menyampaikan pesan penting terkait iklim investasi di Indonesia. Stabilitas keamanan merupakan salah satu faktor krusial yang dipertimbangkan oleh para pelaku usaha sebelum memutuskan untuk menanamkan modalnya. Menyikapi hal ini, Kapolri memberikan garansi langsung kepada para investor bahwa negara, melalui aparat kepolisian, siap siaga mengamankan setiap jenggal investasi di tanah air.
Kapolri secara gamblang mempersilakan para pengusaha, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk berinvestasi tanpa perlu merasa khawatir mengenai isu keamanan yang mungkin timbul. Ia memastikan bahwa urusan pengamanan akan menjadi tanggung jawab penuh Polri, memberikan kepercayaan diri bagi para calon investor.
“Terkait dengan investasi tidak usah ragu. Masuk saja. Urusan keamanan kami yang menangani,” ucap Kapolri, memberikan jaminan keamanan tingkat tinggi yang diharapkan dapat menjadi magnet bagi masuknya investasi baru dan menjaga keberlangsungan usaha yang sudah ada.
Operasi Nasional Berantas Premanisme
Langkah tegas Kapolri dalam menjamin keamanan investasi ini merupakan respons proaktif terhadap fenomena praktik premanisme yang belakangan kembali marak terjadi di beberapa wilayah. Isu premanisme seringkali dikaitkan dengan berbagai gangguan keamanan, mulai dari pemerasan hingga tindak kekerasan, yang secara langsung dapat mengganggu aktivitas ekonomi dan menciptakan ketidakpastian bagi pelaku usaha.
Merespons situasi tersebut, Polri telah mengambil langkah nyata dengan menggelar operasi serentak di seluruh jajaran kepolisian, dari tingkat Polda hingga Polres di seluruh Indonesia. Operasi ini secara spesifik ditujukan untuk memberantas praktik premanisme dalam berbagai bentuknya. Pelaksanaan operasi ini secara resmi tertuang dalam surat telegram Kapolri dengan Nomor: STR/1081/IV/OPS.1.3/2025.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, menjelaskan bahwa operasi ini diluncurkan sebagai respons terhadap tren peningkatan praktik premanisme yang dikhawatirkan dapat mengganggu stabilitas keamanan nasional dan secara signifikan memengaruhi iklim investasi yang tengah dibangun. Ia menyebutkan bahwa fokus utama operasi ini adalah menindak berbagai aksi kejahatan yang lekat dengan dunia preman, termasuk penindakan terhadap kasus pemerasan, pungutan liar (pungli), pengancaman, intimidasi, hingga tindak pidana kekerasan fisik seperti pengeroyokan dan penganiayaan. Penindakan ini akan menyasar pelaku, baik individu maupun kelompok, yang terlibat dalam praktik meresahkan tersebut.
Langkah-langkah strategis Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo ini menunjukkan komitmen kuat aparat keamanan dalam menciptakan lingkungan yang kondusif. Dengan menindak tegas Ormas yang bertindak meresahkan dan memberantas praktik premanisme, Polri berupaya maksimal untuk menjaga keamanan publik sekaligus membangun kepercayaan diri pelaku usaha, demi terciptanya stabilitas keamanan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.