BeritaNasionalPeristiwa

Satgas Damai Cartenz Bongkar Jaringan Senjata Ilegal untuk KKB

×

Satgas Damai Cartenz Bongkar Jaringan Senjata Ilegal untuk KKB

Sebarkan artikel ini
Satgas Damai Cartenz Bongkar Jaringan Senjata Ilegal untuk KKB

Jayapura, 8 Maret 2025 – Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz-2025 bersama dengan Polda Papua kembali menorehkan prestasi gemilang dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Papua. Kali ini, operasi yang digelar berhasil menggagalkan upaya penyelundupan senjata api dan amunisi yang diduga kuat akan disalurkan kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Puncak Jaya. Operasi yang dipimpin langsung oleh Kasatgas Operasi Damai Cartenz-2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo, ini menargetkan jaringan KKB yang dipimpin oleh Lerimayu Telengen.

Pemantauan Intensif Berujung Penangkapan

Operasi penggagalan penyelundupan ini bukanlah operasi yang instan. Satgas Operasi Damai Cartenz-2025 telah melakukan pemantauan intensif selama tujuh hari, mulai dari tanggal 1 hingga 7 Maret 2025. Pemantauan ini dilakukan untuk mengendus pergerakan senjata api yang dicurigai berasal dari Jayapura dan menuju ke Puncak Jaya.

“Dari hasil pemantauan yang kami lakukan secara cermat selama sepekan, kami mendapatkan informasi intelijen yang akurat mengenai adanya pergerakan senjata api,” ungkap Kombes Pol Yusuf Sutejo dalam keterangan persnya, Jumat (8/3/2025).

Informasi intelijen tersebut mengarah pada seorang tersangka utama bernama Yuni Enumbi, seorang pria berusia 29 tahun. Yuni diduga kuat menjadi kunci dalam upaya penyelundupan senjata api ini. Berbekal informasi tersebut, tim Satgas Ops Damai Cartenz-2025 bergerak cepat untuk melakukan penangkapan.

Penangkapan di KM 76 dan Barang Bukti yang Mencengangkan

Pada tanggal 6 Maret 2025, tim Satgas Ops Damai Cartenz-2025 berhasil mencegat dan menangkap Yuni Enumbi di KM 76, wilayah Kabupaten Keerom. Dalam operasi penangkapan ini, tim tidak hanya mengamankan Yuni Enumbi, tetapi juga dua orang lainnya yang diduga terlibat dalam jaringan penyelundupan ini. Kedua orang tersebut adalah Yudhi Kalalo, seorang sopir lajuran yang mengangkut barang, dan Matius Payokwa, yang bertugas sebagai helper lajuran.

Dari hasil penangkapan tersebut, tim berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yang mencengangkan. Barang bukti tersebut meliputi berbagai jenis senjata api dan amunisi dalam jumlah besar, serta barang-barang lain yang diduga kuat terkait dengan aktivitas penyelundupan.

Berikut adalah rincian barang bukti yang berhasil diamankan:

    1. Senjata dan Amunisi:

      • 2 pucuk senjata api laras panjang (belum terangkai)
      • 4 pucuk pistol G2 Pindad
      • 632 butir amunisi kaliber 5,56 mm
      • 250 butir amunisi 9 mm
      • 1 pucuk senapan angin (belum terangkai)
        • 1 paket laser senter + mounting
        • 1 teleskop + peredam
        • 1 popor kayu warna coklat
        • 1 laras dan tabung senapan angin
    2. Barang Lainnya:

      • 1 unit air compressor bertuliskan United Waran Biru (tempat penyimpanan senjata)
      • 1 unit handphone Vivo Y19S
      • 1 buah pompa dan 1 tas angin
      • 1 kunci T dan 1 paket gurinda portabel
      • Beberapa tas, termasuk tas senapan angin dan tas selempang berisi identitas diri serta kartu ATM
    3. Uang Tunai:

      • Rp369.600.000 (Tiga ratus enam puluh sembilan juta enam ratus ribu rupiah)

Pengakuan Tersangka dan Pendalaman Kasus

Dalam proses pemeriksaan awal, Yuni Enumbi mengakui bahwa senjata api tersebut dibeli dari luar Papua dengan harga yang fantastis, mencapai Rp1,3 miliar. Senjata-senjata tersebut rencananya akan diserahkan kepada KKB di wilayah Puncak Jaya. Sementara itu, sopir lajuran dan helper yang turut diamankan mengaku tidak mengetahui isi muatan yang mereka bawa. Keduanya berdalih hanya bertugas mengantarkan barang tanpa mengetahui isinya.

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo, menegaskan bahwa operasi ini tidak berhenti sampai pada penangkapan Yuni Enumbi dan kedua rekannya. Pihaknya akan terus melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap jaringan penyelundupan senjata api ini secara keseluruhan.

“Keberhasilan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari penyelidikan lebih lanjut. Kami akan terus menelusuri asal-usul senjata ini dan siapa saja yang terlibat dalam jaringan ini, termasuk kemungkinan adanya pihak lain yang mendanai atau membantu aksi penyelundupan ini,” tegas Kombes Yusuf.

Apresiasi Atas Kerja Keras Tim

Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, turut menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh tim yang terlibat dalam operasi penggagalan penyelundupan senjata api ini. Ia menilai keberhasilan ini sebagai bukti nyata kerja keras dan dedikasi tim dalam menjaga keamanan di Papua.

“Alhamdulillah, berkat kerja keras tim di lapangan, kita kembali berhasil menggagalkan upaya penyelundupan berbagai jenis senjata dan amunisi yang rencananya akan disuplai kepada KKB di Puncak Jaya. Ini adalah capaian yang sangat baik dan patut kita syukuri,” ungkap Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani.

Dengan berhasilnya operasi penggagalan penyelundupan senjata api ini, diharapkan dapat memutus mata rantai pasokan persenjataan ilegal kepada kelompok-kelompok bersenjata di Papua. Upaya ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di wilayah Papua, serta menciptakan suasana yang kondusif bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *