Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) mengambil langkah proaktif dengan menggandeng berbagai sektor ekonomi untuk memaksimalkan potensi zakat dan wakaf di Indonesia. Menteri Agama, Nasarudin Umar, menegaskan bahwa inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan perolehan dana sosial keagamaan, tetapi juga sebagai bentuk dukungan nyata terhadap program prioritas pemerintah, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG). Program MBG sendiri merupakan program unggulan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia.
Dalam acara sosialisasi Asta Protas (8 Program Prioritas) 2025 – 2029 Kementerian Agama di Jakarta, Kamis (6/3/2025), Menteri Agama Nasarudin Umar menyampaikan komitmen Kemenag untuk berperan aktif dalam menyukseskan program-program pemerintah. “Ini adalah tugas Kemenag, bagaimana kita bisa menciptakan sistem yang mampu membantu pemerintah, khususnya dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Potensi zakat dan wakaf sangat besar, dan jika dioptimalkan, bisa menjadi solusi atas berbagai permasalahan sosial dan ekonomi di Indonesia,” ujarnya dengan penuh semangat.
Kemenag sendiri mencatat potensi zakat dan wakaf di Indonesia sangatlah besar. Pada tahun 2025, perolehan zakat dan wakaf yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp41 triliun. Namun, angka ini masih jauh dari potensi maksimal yang diperkirakan mencapai Rp321 triliun. Menteri Agama optimis bahwa dengan kolaborasi lintas sektor, potensi dana sosial keagamaan ini dapat ditingkatkan secara signifikan. “Optimalisasi pemanfaatan wakaf produktif juga menjadi prioritas, termasuk pemberdayaan ekonomi melalui pelatihan kewirausahaan. Jika dikelola dengan baik, zakat dan wakaf bisa menjadi sumber pendanaan yang berkelanjutan untuk berbagai program sosial,” imbuh Nasarudin.
Sebelumnya, Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), Kamaruddin Amin, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kemenag, telah memperkenalkan Gerakan Indonesia Berwakaf. Gerakan ini dirancang untuk memaksimalkan aset wakaf nasional melalui tiga pilar utama: inklusivitas, keberlanjutan, dan inovasi. Kamaruddin Amin menjelaskan bahwa gerakan ini adalah langkah strategis untuk memastikan wakaf tidak hanya menjadi dana statis, tetapi dapat dikembangkan secara dinamis untuk mendukung berbagai program sosial dan ekonomi, termasuk program Makan Bergizi Gratis. “Gerakan ini adalah langkah strategis untuk memanfaatkan aset wakaf yang luas demi kesejahteraan masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa wakaf tidak hanya menjadi dana statis, tetapi dapat dikembangkan untuk mendukung berbagai program sosial, termasuk Makan Bergizi Gratis,” jelas Kamaruddin Amin.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah resmi diluncurkan pada 6 Januari 2025 dan akan diperluas secara bertahap ke seluruh wilayah Indonesia. Pemerintah berharap program ini dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat dan mengatasi masalah stunting. Dukungan optimalisasi zakat dan wakaf diharapkan dapat memperluas jangkauan program MBG dan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Dengan sinergi antara Kemenag, sektor ekonomi, dan masyarakat, potensi zakat dan wakaf diharapkan dapat menjadi kekuatan besar dalam mendukung pembangunan sosial dan ekonomi bangsa.