BeritaPeristiwa

Bocah 10 Tahun Tenggelam di Embung Kedung Lerep Boyolali, Warga Panik

×

Bocah 10 Tahun Tenggelam di Embung Kedung Lerep Boyolali, Warga Panik

Sebarkan artikel ini
Bocah 10 Tahun Tenggelam di Embung Kedung Lerep Boyolali, Warga Panik

Boyolali – Suasana duka menyelimuti Embung Kedung Lerep, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali pada Senin (3/3/2025). Seorang bocah laki-laki berinisial AS (10 tahun) ditemukan meninggal dunia setelah mengalami kejadian tragis tenggelam saat bermain di sekitar area embung. Peristiwa memilukan ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIB dan langsung menyita perhatian warga sekitar serta pihak kepolisian.

Imbauan Kapolres Boyolali: Tingkatkan Pengawasan Anak di Area Berbahaya

Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto, S.I.K., M.H., menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam atas insiden tragis ini. Dalam pernyataannya, beliau menekankan pentingnya peran serta orang tua dalam mengawasi aktivitas anak-anak, terutama di lokasi-lokasi yang berpotensi membahayakan seperti embung, sungai, dan danau.

“Kami sangat berduka cita atas musibah yang menimpa ananda AS. Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua betapa pentingnya pengawasan orang tua terhadap anak-anak, khususnya ketika mereka bermain di area yang memiliki risiko tinggi. Kami berharap kejadian serupa tidak terulang kembali,” ujar AKBP Rosyid Hartanto dengan nada prihatin.

Kronologi Kejadian: Bermain Berujung Maut

data-sourcepos=”15:1-15:308″>Menurut keterangan saksi mata, N (40 tahun), kejadian bermula ketika dirinya melihat korban sedang bermain bersama dua orang temannya di tepi Embung Kedung Lerep. N, yang saat itu berada tidak jauh dari lokasi, menduga bahwa AS terpeleset dan jatuh ke dalam embung yang memiliki kedalaman cukup signifikan.

“Saya lihat mereka bertiga sedang bermain di pinggir embung. Tiba-tiba saya tidak melihat AS lagi. Saya panik dan langsung berusaha mencari pertolongan,” tutur N dengan wajah masih tampak шок.

Saksi N sempat berupaya memberikan pertolongan awal dengan mencari bambu di sekitar lokasi dengan harapan dapat meraih korban. Namun, bambu yang pertama kali ditemukan ternyata tidak memiliki panjang yang cukup. Saat N kembali dengan bambu yang lebih panjang, sayangnya korban sudah tidak terlihat lagi di permukaan air embung.

Upaya Penyelamatan dan Respons Cepat Warga

Dalam situasi panik, saksi N segera berteriak meminta bantuan. Teriakan tersebut didengar oleh dua warga sekitar, yakni S (30 tahun) dan I (41 tahun). Tanpa ragu, S dan I langsung menuju lokasi kejadian dan melakukan upaya penyelamatan. Dengan sigap, kedua warga ini berhasil mengangkat korban dari dalam embung dan segera membawanya ke Puskesmas Cepogo menggunakan sepeda motor.

Namun, takdir berkata lain. Meskipun upaya pertolongan telah dilakukan dengan cepat, korban AS dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan menuju Puskesmas Cepogo. Kabar duka ini tentu saja menambah pilu suasana di sekitar Embung Kedung Lerep dan Kecamatan Cepogo.

Hasil Pemeriksaan Medis dan Sikap Keluarga Korban

Pihak Puskesmas Cepogo segera melakukan pemeriksaan medis terhadap jenazah korban AS. Dari hasil pemeriksaan tersebut, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Hal ini mengindikasikan bahwa penyebab meninggalnya korban murni karena tenggelam.

Keluarga korban, setelah mendapatkan penjelasan lengkap dari pihak kepolisian dan Puskesmas, menerima kejadian ini sebagai sebuah musibah. Dengan penuh keikhlasan, keluarga korban membuat surat pernyataan bermaterai yang menyatakan menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah AS.

Kapolsek Cepogo Pastikan Situasi Kondusif dan Proses Berjalan Lancar

Kapolsek Cepogo, AKP Agung Setiawan, S.H., bersama jajarannya bergerak cepat dalam menangani kasus tragis ini. Sejak menerima laporan, Kapolsek dan tim langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), melakukan olah TKP, mengumpulkan keterangan dari para saksi, serta memastikan situasi di sekitar lokasi tetap kondusif.

“Kami telah melakukan langkah-langkah prosedural yang diperlukan, mulai dari olah TKP hingga koordinasi dengan pihak medis dan keluarga korban. Semua proses penanganan kejadian ini berjalan dengan baik dan lancar. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada warga yang telah membantu upaya penyelamatan,” kata AKP Agung Setiawan di lokasi kejadian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *