BeritaHukrim

97 Kg Sabu Diamankan, Polda Sumut Bongkar Jaringan Narkoba Laut

×

97 Kg Sabu Diamankan, Polda Sumut Bongkar Jaringan Narkoba Laut

Sebarkan artikel ini
97 Kg Sabu Diamankan, Polda Sumut Bongkar Jaringan Narkoba Laut

ASAHAN – Perairan Sumatera Utara, khususnya di wilayah Asahan, kembali menjadi sorotan sebagai jalur rawan peredaran narkotika jaringan internasional. Menanggapi situasi ini, Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) mengambil langkah tegas dengan memperketat pengawasan dan meningkatkan intensitas patroli di wilayah perairan strategis. Upaya ini dilakukan sebagai langkah preventif untuk membendung masuknya barang haram tersebut melalui jalur laut yang kerap dimanfaatkan oleh sindikat narkoba.

Kapolda Sumut, Irjen Pol. Whisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H., dalam konferensi pers yang digelar pada Senin (24/2), menegaskan komitmennya untuk memberantas peredaran narkotika di wilayah Sumatera Utara. Beliau menyatakan bahwa Polda Sumut tidak akan memberikan ruang sedikit pun bagi para pelaku kejahatan narkotika yang seringkali memanfaatkan jalur perairan sebagai jalur penyelundupan utama.

Penegasan Kapolda Sumut: Tidak Ada Celah Bagi Pengedar Narkoba

“Kami telah mengidentifikasi beberapa jalur masuk utama narkotika, terutama dari negara tetangga seperti Malaysia yang mengarah ke Tanjung Balai, Batubara, hingga Labuhan Batu Utara. Polda Sumut, khususnya Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud), akan terus meningkatkan pengamanan dan patroli secara signifikan guna memutus rantai peredaran narkoba di wilayah perairan ini,” tegas Irjen Pol. Whisnu Hermawan Februanto.

Pengungkapan Kasus Narkoba: 97 Kg Sabu Diamankan

Sebagai bukti keseriusan dalam pemberantasan narkoba, Polda Sumut memaparkan hasil pengungkapan kasus narkotika dalam kurun waktu yang cukup singkat, yaitu sejak 27 Desember 2024 hingga 23 Februari 2025. Dalam periode tersebut, aparat kepolisian berhasil mengamankan barang bukti narkotika dalam jumlah besar, meliputi 97,08 kilogram sabu, 38 gram ganja, dan 2.180 butir pil ekstasi.

Dari pengungkapan ini, sebanyak 37 tersangka berhasil diamankan dari 25 kasus berbeda. Jaringan yang terlibat dalam kasus-kasus ini teridentifikasi melibatkan sindikat internasional dan nasional, menunjukkan kompleksitas permasalahan peredaran narkotika di wilayah Sumatera Utara.

Modus Penyelundupan Narkotika Semakin Berkembang

Direktur Polairud Polda Sumut, Kombes Pol. Pahala H.M. Panjaitan, S.I.K., M.Si., menjelaskan bahwa modus operandi penyelundupan narkotika terus mengalami perkembangan yang signifikan. Pihaknya mencatat bahwa para pelaku kini semakin lihai dalam upaya mengelabui petugas.

“Modus yang sering digunakan adalah para pelaku menjemput sabu di tengah laut dengan menggunakan kapal boat. Setelah berhasil mendapatkan barang haram tersebut, mereka menyimpannya dalam karung goni untuk kemudian dibawa ke daratan dengan menggunakan mobil atau sepeda motor,” ungkap Kombes Pol. Pahala.

Patroli Perairan Diperketat dengan Armada Modern

data-sourcepos=”27:1-27:319″>Menghadapi tantangan modus penyelundupan yang semakin kompleks, Ditpolairud Polda Sumut tidak tinggal diam. Berbagai upaya dilakukan untuk memperkuat pengawasan di wilayah perairan. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan mengerahkan berbagai armada patroli modern, termasuk kapal cepat dan kapal patroli lainnya.

Kapal-kapal patroli ini memiliki keunggulan dalam hal kecepatan dan kemampuan manuver di berbagai kondisi perairan, baik di perairan dangkal maupun laut lepas. Dengan armada yang mumpuni ini, personel Ditpolairud dapat bertindak lebih sigap dan responsif dalam mendeteksi setiap pergerakan mencurigakan di wilayah perairan.

“Selain itu, kami juga memaksimalkan penggunaan sistem pemantauan radar dan informasi intelijen untuk memetakan pergerakan sindikat narkotika. Patroli dilakukan secara intensif siang dan malam secara bergantian di jalur-jalur yang dianggap rawan,” tambah Kombes Pol. Pahala.

Jalur Laut Malaysia Jadi Pintu Masuk Utama

Berdasarkan hasil penyelidikan mendalam, jalur laut teridentifikasi sebagai pintu masuk utama penyelundupan narkotika ke wilayah Sumatera Utara. Beberapa jalur yang telah terpetakan antara lain adalah rute Malaysia – Tanjung Balai, Malaysia – Batubara, dan Malaysia – Labuhan Batu Utara. Dari jalur-jalur ini, narkotika kemudian didistribusikan ke berbagai wilayah di Sumatera Utara, bahkan hingga ke luar provinsi.

Beberapa modus operandi lain yang juga kerap digunakan oleh para pelaku antara lain menyembunyikan narkoba dalam ransel atau paper bag hitam agar tidak mencolok, memanfaatkan kapal boat untuk mengangkut narkoba dari Malaysia, menyimpan narkoba dalam karung goni sebelum dibawa ke daratan, serta menggunakan bus penumpang atau jalur transportasi laut untuk menyelundupkan narkoba ke daerah lain.

Pemberantasan Narkoba di Perairan Jadi Prioritas Utama

Polda Sumut menegaskan bahwa pemberantasan narkotika, khususnya di jalur perairan, akan terus menjadi prioritas utama. Operasi penegakan hukum akan terus dilakukan secara berkelanjutan untuk menekan angka peredaran narkoba di wilayah ini.

“Kami tidak akan berhenti sampai di sini. Operasi akan terus berlanjut, dan kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam memberikan informasi sekecil apapun terkait peredaran narkotika. Peran serta masyarakat sangat penting dalam upaya kita bersama untuk memberantas narkoba,” pungkas Kapolda Sumut, Irjen Pol. Whisnu Hermawan Februanto.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *