Scroll untuk baca artikel
Teknologi

Dari Batu Ambar ke Bola Lampu, Perjalanan Panjang Penemuan Listrik

×

Dari Batu Ambar ke Bola Lampu, Perjalanan Panjang Penemuan Listrik

Sebarkan artikel ini
Dari Batu Ambar ke Bola Lampu, Perjalanan Panjang Penemuan Listrik
Dari Batu Ambar ke Bola Lampu, Perjalanan Panjang Penemuan Listrik. Image by stockgiu on Freepik

perisainews.com – Pernahkah Anda bertanya-tanya, siapa tokoh di balik penemuan listrik dan bagaimana perjalannya? Mari kita telusuri perjalanan panjang dan berliku para ilmuwan yang telah menerangi dunia dengan listrik.

Thales dari Miletus: Percikan Pertama dari Yunani Kuno

Jauh sebelum era bola lampu dan smartphone, seorang filsuf Yunani bernama Thales dari Miletus telah mengamati fenomena unik. Sekitar tahun 600 SM, ia menemukan bahwa batu ambar yang digosok-gosokkan pada kain wol dapat menarik benda-benda ringan seperti bulu. Thales menyebut fenomena ini sebagai “elektron”, yang kemudian menjadi cikal bakal istilah “elektrik” dan “listrik”.

William Gilbert: Membuka Tabir Misteri Batu Ambar

Berabad-abad kemudian, pada tahun 1600, seorang ilmuwan Inggris bernama William Gilbert melanjutkan penelitian Thales. Ia melakukan berbagai eksperimen dengan batu ambar dan menemukan bahwa bukan hanya batu ambar, tetapi juga berbagai bahan lain seperti kaca dan belerang dapat menghasilkan efek serupa. Gilbert menyebut benda-benda ini sebagai “elektrik” dan fenomena yang dihasilkan sebagai “elektrifikasi”.

Baca Juga:  Masalah-Masalah yang Membuat Pengembangan Pesawat Tempur Generasi Kelima Jalan di Tempat

Otto von Guericke: Percikan Listrik dari Bola Sulfur

Pada tahun 1660, seorang ilmuwan Jerman bernama Otto von Guericke menciptakan sebuah alat yang menghasilkan listrik statis dengan cara memutar bola belerang besar. Alat ini kemudian dikenal sebagai generator elektrostatik pertama. Meskipun belum menghasilkan listrik yang dapat dimanfaatkan secara praktis, penemuan Guericke menjadi tonggak penting dalam sejarah kelistrikan.

Benjamin Franklin: Layang-Layang dan Petir

Siapa yang tak kenal dengan eksperimen layang-layang dan kunci Benjamin Franklin? Pada tahun 1752, Franklin membuktikan bahwa petir adalah bentuk alami dari listrik. Ia menerbangkan layang-layang saat badai petir dan berhasil menarik listrik dari awan. Eksperimen berani ini membuka jalan bagi penemuan penangkal petir, yang hingga kini menjadi pelindung penting dari sambaran petir.

Baca Juga:  Cara Mengatur Privasi Postingan Ulang di TikTok

Alessandro Volta: Tumpukan Logam Penghasil Arus Listrik

Pada tahun 1800, seorang fisikawan Italia bernama Alessandro Volta menciptakan baterai pertama di dunia. Ia menyusun tumpukan lempeng tembaga dan seng yang dipisahkan oleh kain yang dibasahi air garam. Tumpukan logam ini menghasilkan arus listrik yang stabil dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Penemuan Volta menjadi tonggak penting dalam perkembangan teknologi listrik, karena untuk pertama kalinya manusia dapat menghasilkan listrik secara terus-menerus.

Michael Faraday: Membuka Era Listrik Modern

Pada abad ke-19, seorang ilmuwan Inggris bernama Michael Faraday melakukan serangkaian eksperimen yang revolusioner. Ia menemukan bahwa perubahan medan magnet dapat menghasilkan arus listrik, sebuah fenomena yang dikenal sebagai induksi elektromagnetik. Penemuan ini menjadi dasar bagi pengembangan generator listrik dan motor listrik, dua perangkat penting yang mengubah dunia.

Baca Juga:  Indosat Raup Cuan Rp 51,2 Triliun Selama Tahun 2023

Thomas Alva Edison: Sang Penemu Bola Lampu Pijar

Tak lengkap rasanya membahas listrik tanpa menyebut nama Thomas Alva Edison. Pada tahun 1879, Edison berhasil menciptakan bola lampu pijar yang praktis dan tahan lama. Penemuan ini menjadi awal dari era penerangan listrik modern, yang menggantikan lampu minyak dan lilin yang sebelumnya digunakan. Edison juga mengembangkan sistem pembangkit dan distribusi listrik, yang memungkinkan listrik menjangkau rumah-rumah dan industri.