Scroll untuk baca artikel
Berita

Jelang Pemungutan Suara Pemilu 2024, FKUB Minta Warga NTB Jaga Kondusifitas 

×

Jelang Pemungutan Suara Pemilu 2024, FKUB Minta Warga NTB Jaga Kondusifitas 

Sebarkan artikel ini

 

Lombok Barat – Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Nusa Tenggara Barat (NYB) Tuan Guru Muhamad Subki Sasaki mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kondusifitas daerah menjelang hari pemungutan suara pada 14 Februari 2024 mendatang.

Menurut Subki ada tiga hal yang mesti dijaga oleh masyarakat dan para tokoh politik di NTB. Di antaranya menghindari politik, politik SARA dan tidak menggunakan fasilitas agama untuk melakukan kampanye politik.

“Jangan ada politik identitas yang berujung pada perpecahan. Kita jangan berkampanye atau sosialisasi di rumah ibadah,” kata Subki, Sabtu (3/2/2024).

Selain itu Subki juga mengimbau ke pada masyarakat agar tetap selalu menjaga tali persaudaraan meskipun ada perbedaan dalam pilihan politik.

Baca Juga:  Residivis Narkoba Kembali Ditangkap, Kali Ini karena Carding di Dark Web

“Perbedaan pilihan itu adalah hak masing-masing yang dilindungi oleh undang-undang atau konstitusi,” kata Subkti.

Menurutnya perbedaan pilihan sudah lumrah. Namun lanjut Subkti jangan sampai perbedaan politik menjadikan masyarakat terpecah belah satu dengan yang lain. “Mari jaga kerukunan bersama,” ujarnya.

Selama proses kampanye kata Subki, pihaknya juga telah penutup sementara fasilitas mediasi antar kelompok agama dan masyarakat untuk menghindari gesekan sosial yang berpotensi mengganggu kondusifitas daerah selama pemilu.

“Maka diarahkan kepada semua Ketua dan Pengurus FKUB Kabupaten Kota di NTB, untuk melakukan penundaan atau penutupan sementara rapat mediasi atas isu-isu yang patut diduga berpeluang menimbulkan kerawanan-kerawanan konflik sosial,” ungkap Subki.

Selain itu, Subki mengimbau untuk para pihak yang tengah bertikai, agar tidak dapat menahan diri hingga nantinya Pemilu berakhir. Dia juga mengajak para pihak yang bertikai untuk menahan diri.

Baca Juga:  Antisipasi Kerawanan Malam Minggu, Anggota Polsek Seteluk Melaksanakan Patroli Himbau Pemuda untuk Tidak Balap Motor

“Rapat mediasi isu-isu tersebut dapat dilakukan kembali setelah proses Pileg dan Pilpres selesai,” tegas Subki.

Subki menyebutkan, ada beberapa surat media masuk untuk FKUB diminta sebagai fasilitator sejumlah persoalan kelompok keagamaan di NTB. D mediasi pembangunan gereja di Dompu, pembangunan tempat ibadah umat Hindu di Kecamatan Lunyuk Sumbawa dan pembangunan tempat kegiatan kelompok yang disebut Syiah di Mataram.

“Ini sempat ditolak oleh beberapa kelompok juga. Kita mengarahkan ke pada para tokoh agama untuk mengimbau masyarakat masyarakat menjaga diri. Mudahan pemilu ini berjalan dengan damai,” pungkas Subki.