Binkam

Lombok Barat Dilanda Cuaca Ekstrem: Warga Sekotong Siaga Hadapi Hujan & Angin Kencang

×

Lombok Barat Dilanda Cuaca Ekstrem: Warga Sekotong Siaga Hadapi Hujan & Angin Kencang

Sebarkan artikel ini
Cuaca Ekstrem Sekotong, Pohon Tumbang & Gelombang Pasang Terjang Dua Desa

Lombok Barat, NTB – Cuaca ekstrem kembali melanda wilayah Indonesia, kali ini dengan dampak signifikan di Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Pada hari Selasa (10/12), pukul 10.30 WITA, hujan deras disertai angin kencang terjadi di wilayah tersebut, memicu berbagai insiden yang meresahkan warga.

Kapolsek Sekotong, Polres Lombok Barat, Polda NTB, Iptu I Ketut Suriarta, SH., M.I.Kom., menjelaskan bahwa kejadian ini merupakan bagian dari fenomena cuaca ekstrem yang sudah diprediksi sebelumnya. “Kami terus memantau situasi dan memberikan laporan terkini untuk memastikan keselamatan masyarakat,” ujarnya.

Pohon Tumbang dan Gelombang Pasang Melanda Dua Desa

Dampak cuaca ekstrem tersebut terasa di beberapa desa di Kecamatan Sekotong. Menurut laporan awal, Desa Pelangan dan Desa Sekotong Barat menjadi wilayah yang paling terdampak. Berikut detail kejadian:

  1. Desa Pelangan: Pohon Tumbang di Dusun Pewaringan
    Hujan deras dan angin kencang menyebabkan pohon tumbang di Dusun Pewaringan, Desa Pelangan. Beruntung, tidak ada laporan korban jiwa atau kerusakan rumah warga akibat insiden ini. Namun, akses jalan sempat terganggu akibat tumbangnya pohon besar.”Kami bersama tim gabungan sudah bergerak untuk membersihkan pohon yang menghalangi jalan. Proses evakuasi dilakukan dengan cepat untuk meminimalkan dampak lebih lanjut,” jelas Kapolsek Sekotong.
  2. Desa Sekotong Barat: Gelombang Pasang di Dusun Jerenjeng
    Di Desa Sekotong Barat, gelombang pasang yang diakibatkan oleh cuaca ekstrem membuat air laut naik hingga memasuki halaman rumah warga di Dusun Jerenjeng. Sejumlah warga yang tinggal di pesisir langsung bergerak menyelamatkan barang-barang penting mereka.”Kami mengimbau masyarakat pesisir agar tetap waspada, terutama pada malam hari ketika gelombang pasang lebih berpotensi terjadi. Tim sudah disiapkan untuk mendukung evakuasi jika diperlukan,” tambah Iptu Suriarta.

Langkah Penanganan dan Antisipasi

Kapolsek Sekotong menjelaskan bahwa pihak kepolisian bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Barat dan perangkat desa setempat telah melakukan langkah-langkah mitigasi untuk mengurangi dampak cuaca ekstrem. Patroli dan pemantauan terus dilakukan, terutama di wilayah-wilayah yang rentan.

“Sebagai langkah antisipasi, kami meminta masyarakat untuk tidak mendekati pohon besar atau area yang rawan longsor selama hujan lebat. Selain itu, bagi masyarakat pesisir, penting untuk terus memantau perkembangan cuaca melalui sumber resmi,” tegas Kapolsek.

Laporan Awal: Desa Lain Masih Nihil Dampak

Berdasarkan pantauan sementara, desa-desa lain di Kecamatan Sekotong tidak mengalami dampak signifikan dari cuaca ekstrem ini. Namun, laporan lebih lanjut akan terus diperbarui seiring dengan perkembangan situasi di lapangan.

“Kami bersyukur bahwa dampak sejauh ini masih tergolong ringan, tetapi kewaspadaan tetap harus ditingkatkan. Jika ada warga yang membutuhkan bantuan, segera laporkan kepada kami atau perangkat desa setempat,” pungkas Iptu Suriarta.

Cuaca Ekstrem: Fenomena Alam yang Harus Diantisipasi

Cuaca ekstrem seperti yang terjadi di Sekotong kerap kali dikaitkan dengan perubahan iklim global. Fenomena ini ditandai oleh intensitas hujan yang tinggi, angin kencang, dan gelombang pasang yang tak terduga. Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Nusa Tenggara Barat saat ini sedang berada dalam puncak musim hujan, dengan potensi cuaca ekstrem yang lebih sering terjadi.

BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir, longsor, dan gelombang tinggi. “Sangat penting untuk mengikuti informasi cuaca terkini, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rawan,” ujar seorang ahli BMKG dalam keterangan tertulis.

Imbauan kepada Masyarakat

Kapolsek Sekotong dan pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk:

  • Menghindari lokasi berisiko: Jangan berlindung di bawah pohon besar atau tiang listrik saat hujan deras.
  • Mengamankan barang-barang penting: Khususnya bagi warga pesisir, antisipasi gelombang pasang dengan menyiapkan evakuasi barang ke tempat yang lebih tinggi.
  • Memantau informasi cuaca: Pastikan informasi diperoleh dari sumber resmi seperti BMKG.

“Dengan kerja sama semua pihak, kita bisa mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrem. Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama,” kata Kapolsek Sekotong menutup keterangannya.

Dampak cuaca ekstrem di Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap perubahan iklim dan kondisi alam. Meski dampak yang terjadi saat ini masih relatif kecil, langkah mitigasi dan antisipasi harus terus dilakukan untuk mencegah kerugian yang lebih besar di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *