Berita

Pemerintah Aceh Terima Bantuan Pangan Kementan dan Bapanas

×

Pemerintah Aceh Terima Bantuan Pangan Kementan dan Bapanas

Sebarkan artikel ini
Pemerintah Aceh Terima Bantuan Pangan Kementan dan Bapanas
Pemerintah Aceh mulai distribusikan bantuan pangan besar dari Kementan dan Bapanas untuk korban banjir di Aceh Utara, Lhokseumawe, dan sekitarnya guna menjaga stabilitas pangan.

Pemerintah Provinsi Aceh beserta jajaran pemerintah kabupaten dan kota secara serentak menyampaikan apresiasi mendalam atas langkah cepat Pemerintah Pusat dalam menangani dampak bencana di wilayah Serambi Mekkah. Melalui Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas), bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar telah tiba dan mulai disalurkan untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak cuaca ekstrem dan banjir.

Bantuan ini disebut-sebut sebagai salah satu dukungan logistik pangan terbesar yang pernah diterima oleh wilayah Aceh dalam beberapa tahun terakhir. Kehadiran bantuan ini diharapkan mampu menjaga stabilitas ketahanan pangan lokal serta memastikan kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi di tengah masa pemulihan pascabencana.

Mekanisme Distribusi dan Pengawasan Logistik di Gudang Kerung Kekung

Staf Ahli Gubernur Aceh, Almuniza Kamal, menegaskan bahwa seluruh bantuan dari Kementan dan Bapanas telah resmi diterima oleh Pemerintah Aceh. Proses serah terima ini menandai dimulainya tanggung jawab penuh pemerintah daerah dalam memastikan logistik tersebut sampai ke tangan masyarakat yang paling membutuhkan secara tepat sasaran dan transparan.

“Alhamdulillah, hari ini kita sama-sama menyaksikan Bapak Gubernur menerima bantuan Kementan/Bapanas. Mulai hari ini seluruh logistik menjadi tanggung jawab Pemerintah Aceh,” kata Almuniza dalam keterangan resminya pada Sabtu (20/12/2025).

Almuniza merinci bahwa setelah proses bongkar muat selesai, bantuan tersebut untuk sementara akan disimpan di gudang wilayah Kerung Kekung sebagai pusat transit utama. Langkah selanjutnya, Pemerintah Aceh akan berkoordinasi secara intensif dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait lainnya untuk mengatur skema distribusi ke titik-titik pengungsian dan wilayah terisolasi.

“Barang ini akan disimpan di gudang dan menjadi tanggung jawab Aceh di bawah dinas BNPB Provinsi Aceh. Atas nama pemerintah dan masyarakat Aceh, kami mengucapkan terima kasih atas kepedulian Bapak Menteri Pertanian dan Bapanas,” ujarnya menambahkan.

Dampak Luas di Aceh Utara: Fokus pada Pemulihan Lahan Pertanian

Salah satu wilayah yang mengalami dampak paling signifikan adalah Kabupaten Aceh Utara. Bupati Aceh Utara, Ismail A. Jalil, mengungkapkan bahwa bencana kali ini memberikan pukulan berat bagi sektor agraria, yang merupakan tulang punggung ekonomi masyarakat setempat. Luasnya wilayah yang terendam banjir menyebabkan ribuan hektare lahan persawahan terancam gagal panen.

“Kami menyampaikan ribuan terima kasih kepada Menteri Pertanian dan Bapanas. Dari 25 kecamatan di Aceh Utara, hanya dua yang tidak terdampak. Sekitar 17 ribu hektare sawah terdampak banjir,” tutur Ismail dengan nada prihatin.

Kondisi ini memicu kekhawatiran akan keberlangsungan produksi pangan di Aceh Utara dalam beberapa bulan ke depan. Ismail berharap agar dukungan dari Pemerintah Pusat tidak berhenti pada bantuan logistik darurat saja, melainkan berlanjut pada program pemulihan infrastruktur pertanian dan penyediaan bibit bagi para petani yang merugi.

Respons Cepat di Lhokseumawe dan Koordinasi Lintas Sektor

Senada dengan pimpinan daerah lainnya, Wali Kota Lhokseumawe, Sayuti Abubakar, memberikan kesaksian mengenai efektivitas penyaluran bantuan di lapangan. Menurutnya, koordinasi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan unsur TNI menjadi kunci keberhasilan penyaluran tahap awal sehingga manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh warga.

“Bantuan tahap pertama sudah didistribusikan dengan dukungan Korem 011 dan alhamdulillah telah habis tersalurkan untuk Lhokseumawe, Aceh Utara, dan sekitarnya,” jelas Sayuti.

Kecepatan respons dari Menteri Pertanian dinilai sangat krusial dalam mencegah krisis pangan yang lebih dalam di wilayah terdampak. Sayuti menekankan bahwa kehadiran negara di tengah masa darurat memberikan ketenangan psikologis bagi masyarakat yang sedang berjuang bangkit dari musibah.

“Sekali lagi kami ucapkan terima kasih atas respons cepat Menteri Pertanian untuk membantu rakyat Aceh,” pungkasnya.

Pemerintah pusat melalui Kementan dan Bapanas berkomitmen untuk terus memantau perkembangan di Aceh, memastikan bahwa ketersediaan pangan tetap terjaga hingga situasi benar-benar kembali normal. Sinergi lintas instansi ini menjadi potret pentingnya kolaborasi dalam menghadapi tantangan bencana alam di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *