Berita

Polisi Batulayar Ajak Warga Meninting Tanam Sayur di Lahan Tidur

×

Polisi Batulayar Ajak Warga Meninting Tanam Sayur di Lahan Tidur

Sebarkan artikel ini
Bhabinkamtibmas Meninting Dorong Optimalisasi Lahan Pekarangan Rumah

LOMBOK BARAT, NTB – Kepolisian Sektor (Polsek) Batulayar, di bawah naungan Polres Lombok Barat, Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), terus memperlihatkan komitmen nyata dalam mendukung program prioritas pemerintah pusat. Tidak hanya berfokus pada aspek keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), aparat kepolisian kini turun langsung ke akar rumput untuk menggerakkan roda ekonomi mikro melalui sektor pertanian.

Langkah strategis ini terlihat jelas pada kegiatan yang dilaksanakan pada Senin (24/11/2025). Bhabinkamtibmas Desa Meninting melaksanakan kegiatan sambang warga dan silaturahmi yang berpusat di Dusun Peresak, Desa Meninting. Dalam kunjungan tersebut, personel kepolisian membawa misi khusus: mengajak masyarakat untuk lebih produktif dengan memanfaatkan lahan kosong di sekitar tempat tinggal mereka.

Optimalisasi Lahan Pekarangan untuk Ketahanan Pangan

Kegiatan sambang yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas ini bukan sekadar kunjungan rutin biasa. Di tengah interaksi hangat dengan warga Dusun Peresak, petugas menyisipkan pesan-pesan krusial mengenai pentingnya kemandirian pangan di tingkat rumah tangga. Sosialisasi ini merupakan bagian dari implementasi dukungan Polri terhadap program ketahanan pangan nasional yang digagas oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Fokus utama dari sosialisasi ini adalah edukasi mengenai pemanfaatan “lahan tidur” atau pekarangan rumah yang selama ini tidak tergarap. Polsek Batulayar mendorong warga untuk mengubah lahan-lahan tersebut menjadi area produktif dengan menanam komoditas sayuran yang memiliki nilai ekonomis harian tinggi, seperti cabai, terong, dan tomat. Ketiga jenis tanaman ini dipilih karena masa panennya yang relatif cepat dan merupakan kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat Indonesia.

Sinergi Polri dan Masyarakat dalam Program Pemerintah

Kapolsek Batulayar, Kompol I Putu Kardhianto, S.H., M.H., menegaskan bahwa peran Polri saat ini harus adaptif terhadap kebutuhan nasional. Menurutnya, menjaga keamanan tidak hanya soal menindak kriminalitas, tetapi juga memastikan masyarakat memiliki ketahanan ekonomi yang cukup, salah satunya melalui ketersediaan pangan yang mandiri.

Dalam keterangannya, Kompol I Putu Kardhianto menjelaskan bahwa inisiatif di Dusun Peresak ini adalah wujud nyata dukungan institusi Polri terhadap penguatan sektor pertanian dan peternakan.

“Kegiatan sambang ini merupakan bagian dari inisiatif kami untuk memperkuat program ketahanan pangan melalui sektor pertanian dan peternakan. Kami mengajak warga agar dapat memanfaatkan lahan yang kosong untuk menanam sayuran berupa cabe, terong, dan tomat dalam upaya mendukung program ketahanan yang digagas oleh pemerintah Republik Indonesia,” ujar Kompol I Putu Kardhianto, Senin (24/11/2025).

Pernyataan tersebut menggarisbawahi bahwa polisi di level sektor (Polsek) memiliki peran vital sebagai fasilitator dan motivator bagi warga desa binaannya. Dengan adanya dorongan langsung dari aparat keamanan, diharapkan antusiasme warga untuk bercocok tanam dapat meningkat signifikan.

Dampak Ekonomi dan Kemandirian Rumah Tangga

Ajakan untuk menanam cabai, terong, dan tomat dinilai sangat relevan dengan kondisi ekonomi saat ini. Fluktuasi harga bahan pangan di pasar seringkali membebani pengeluaran rumah tangga. Dengan menanam sendiri di pekarangan rumah, warga Desa Meninting diharapkan dapat menekan biaya belanja dapur sekaligus memiliki stok pangan yang segar dan sehat.

Lebih jauh, program ini juga bertujuan menciptakan ekosistem lingkungan yang hijau dan asri di wilayah Desa Meninting. Pemanfaatan lahan kosong mencegah tumbuhnya semak belukar yang bisa menjadi sarang penyakit atau hewan berbahaya, sekaligus mengubah wajah desa menjadi lebih produktif.

Komitmen Polsek Batulayar dalam mengawal program ini tidak berhenti pada tataran himbauan. Melalui Bhabinkamtibmas, pemantauan dan pendampingan akan terus dilakukan untuk memastikan semangat warga dalam bercocok tanam tetap terjaga. Sinergi antara polisi dan masyarakat ini diharapkan menjadi model percontohan bagaimana keamanan dan kesejahteraan bisa berjalan beriringan di wilayah Lombok Barat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *