LOMBOK BARAT, Upaya menjaga ketahanan pangan dan menstabilkan harga komoditas jagung di Nusa Tenggara Barat (NTB) menghadapi tantangan serius di tingkat hulu. Tim dari Perum Bulog NTB menemukan kendala logistik yang signifikan saat melakukan survei kualitas jagung di wilayah pelosok Lombok Barat. Kegiatan ini mendapat pengawalan dan pendampingan langsung dari aparat kepolisian, yakni Bhabinkamtibmas Desa Kedaro, Aipda Mamad Firmansyah, Rabu (1/10/2025).
Survei yang berlokasi di Dusun Lendang Guar Barat, Desa Kedaro, Kecamatan Sekotong, ini menargetkan pengepul komoditas jagung lokal. Pendampingan tersebut merupakan bagian dari komitmen Polri dalam mendukung program strategis nasional, khususnya di sektor pertanian. Namun, di tengah lancarnya proses komunikasi dan pengecekan kualitas, terungkap masalah krusial yang dapat menghambat penyerapan jagung dari petani.
Peran Bhabinkamtibmas dalam Memastikan Kualitas Jagung Petani
Aipda Mamad Firmansyah, Bhabinkamtibmas Desa Kedaro, melaksanakan pendampingan menyeluruh terhadap tim Bulog NTB. Bentuk kegiatan utamanya adalah memastikan tim dapat melakukan pengecekan kualitas jagung secara objektif, berfokus pada kadar air dan kebersihan jagung. Pengecekan kualitas ini sangat penting karena memengaruhi penentuan harga beli dari Bulog sesuai standar Harga Acuan Pembelian (HAP) pemerintah.
“Kehadiran kami di lapangan adalah untuk menjamin proses survei berjalan aman dan kondusif, sekaligus menjadi jembatan komunikasi antara petani atau pengepul dengan Bulog,” ujar Aipda Mamad Firmansyah. “Tujuan utamanya adalah memastikan komoditas jagung Lombok Barat yang akan diserap Bulog memenuhi standar, sehingga petani mendapatkan harga yang layak dan sesuai ketentuan,” tambahnya.
Kegiatan yang dimulai sejak pukul 10.30 Wita ini tidak hanya sebatas pengawalan, tetapi juga membangun hubungan silaturahmi dan komunikasi yang baik dengan warga binaan dan para pengepul. Sinergi ini diharapkan dapat meminimalisir potensi kesalahpahaman terkait standar kualitas dan mekanisme penyerapan.
Kendala Logistik Jalur Ekstrem Ancam Penyerapan Komoditas
Meskipun kualitas jagung hasil survei terpantau baik, kendala logistik menjadi catatan merah yang muncul dalam kegiatan ini. Tim Bulog NTB mengidentifikasi bahwa kondisi jalur transportasi dari Dusun Lendang Guar Barat sangat ekstrem. Medan jalan yang sulit dan berat ini menjadi kendala serius bagi armada angkutan Bulog untuk dapat menjangkau dan mengangkut komoditas jagung dalam jumlah besar dari Desa Kedaro.
Kondisi jalan yang ekstrem ini berpotensi meningkatkan biaya operasional pengangkutan dan bahkan dapat menyebabkan keterlambatan atau kerusakan pada jagung selama proses distribusi. Jika masalah ini tidak segera teratasi, dikhawatirkan upaya stabilisasi harga melalui penyerapan oleh Bulog tidak dapat berjalan optimal di wilayah tersebut, yang pada akhirnya dapat merugikan petani jagung lokal.
Menanggapi hasil temuan ini, Kapolsek Sekotong, Iptu I Ketut Suriarta, SH., M.I.Kom., menegaskan bahwa hasil kegiatan Bhabinkamtibmas ini akan menjadi masukan penting bagi pihak-pihak terkait, khususnya pemerintah daerah dan Bulog.
“Kami menerima laporan dari Bhabinkamtibmas bahwa kendala utama di Desa Kedaro adalah jalur transportasi yang sangat ekstrem. Ini bukan sekadar masalah teknis, tapi ini menyangkut kesejahteraan petani kita,” kata Iptu I Ketut Suriarta saat dihubungi.
“Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat, melalui Forkopimda, untuk mencarikan solusi atas persoalan infrastruktur ini. Keamanan pangan tidak hanya soal produksi, tapi juga soal distribusi. Jika armada Bulog tidak bisa masuk, maka penyerapan jagung petani akan terhambat, dan tujuan ketahanan pangan nasional akan terganggu di tingkat lokal,” tegasnya.
Dukungan Polri untuk Sektor Pertanian dan Stabilitas Ekonomi Lokal
Pendampingan yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Polsek Sekotong ini merupakan wujud nyata komitmen Polri, khususnya jajaran Polres Lombok Barat dan Polda NTB, dalam mendukung kelancaran program pemerintah di bidang pertanian. Kehadiran Bhabinkamtibmas sebagai mitra masyarakat di desa diharapkan dapat memperlancar semua aktivitas ekonomi dan pembangunan.
Kegiatan survei dan pendampingan ini berakhir dengan situasi yang aman dan kondusif. Walau menghadapi masalah infrastruktur, sinergi antara kepolisian, Bulog, dan masyarakat pengepul telah terjalin dengan baik, membuka jalan bagi solusi yang lebih terpadu untuk mengatasi tantangan logistik di kawasan penghasil jagung Lombok Barat. Solusi perbaikan infrastruktur jalan menjadi kunci utama agar penyerapan jagung Bulog dari petani Desa Kedaro dapat berjalan maksimal di masa tanam dan panen berikutnya.