Lombok Timur – Lembaga Persaudaraan Attawabin menunjukkan eksistensinya dalam kegiatan Dakwah sosial keagamaan. Hal ini disampaikan Bendahara Umum Persaudaraan Attawabin, Irawan Sakti dalam kegiatan “Sosialisasi Pembinaan Rumah Quran / TPQ Lingkup Lombok Timur yang digelar di Seco Coffee Pusat Pertokoan Pancor, Minggu (26/1/2025).
Pria sekaligus mantan karyawan Bank Mandiri mengatakan, kegiatan tersebut sebagai bentuk empati Persaudaraan Attawabin pada anak-anak usia dini saat ini.
“Fenomena yang terjadi saat ini anak anak usia dini yang terkontaminasi oleh gadget di tengah maraknya judi online daripada memperdalam alquran dan ilmu agama. Maka dari itu, mari kita bermuhasabah untuk generasi kita kedepan dengan memperdalam quran dan ilmu agama,” kata pria sekaligus owner Seco ini.
Dia berharap kegiatan tersebut tetap berkelanjutan sebagai ajang sarana silaturahmi antara lembaga Persaudaraan Attawabin dan para pengasuh Rumah Quran (RQ/TPQ) di Lombok Timur.
Ditambahkan Ketua lembaga Persaudaraan Attawabin Ustadz Husen Abdullah bercerita awal mula terbentuknya Persaudaraan Attawabin yang berawal dari pertemuan dengan sejumlah pengurus di Seco Coffe.
Karena memiliki persepsi dan pandangan yang sama, sehingga terbentuklah lembaga berbasis sosial dan dakwah yang fokus berorientasi pada dakwah para mantan narapidana dan para pemuda pengangguran yang kerap menggelar maksiat seperti, minuman keras, judi dan berbagai perbuatan maksiat lainnya agar kembali ke jalan Allah SWT.
Dia menyampaikan juga, Attawabin bermakna orang -orang yang bertaubat. Setiap muslim menurutnya memiliki tanggungjawab moral untuk mengajak ke arah kebajikan.
Terlebih lagi ratusan warga binaan di Lapas Selong kata dia butuh siraman rahoni paling tidak para napi memiliki pegangan untuk kembali ke jalan yang diridhoi Allah SWT selepas mereka kembali bisa menghirup udara bebas.
Menurut Ustadz Husen, ada dua kajian rutinitas dakwah di Lapas Selong yakni, kajian umum yang diisi sekali dalam satu bulan untuk seluruh warga binaan guna menanamkan keyakinan dan nilai nilai keagamaan.
Sedangkan kajian khusus yang digelar seminggu sekali di Lapas kelas II Selong setiap Jumat sore seperti hafalan one day one juz, tadabbur quran, tartil quran, dan kajian keagamaan lainnya.
Ditambahkan Pengasuh Pondok Pesantren Darussyifa, Tirtanadi Labuhan Haji sekaligus anggota Persaudaraan Attawabin. Disampaikannya, lembaga ini terdiri dari pengurus dari berbagai latar belakang di antaranya pengasuh pondok pesantren, mantan karyawan bank, jurnalis, pengusaha dan sejumlah karyawan swasta.
Adapun tujuan kegiatan itu semata-mata untuk mempererat silaturahmi Persaudaraan Attawabin sekaligus membangun sinergi dengan para pengasuh, rumah quran dan TPQ di Bumi Patuh Karya.
“Kita berharap khususnya para pengasuh rumah quran / TPQ untuk tetap istiqomah menegakkan agama Allah dalam merekrut kader-kader kita dimulai dari sejak dini agar kelak mereka menjadi penerus generasi Qurani,” pungkasnya.