Opini

Sikap Korup Terus Merayap di Indonesia 

×

Sikap Korup Terus Merayap di Indonesia 

Sebarkan artikel ini

Opini

Oleh : Rodhiyatul Hayati

Mahasiswi UIN Mataram

Korupsi ibarat rayap. Ya, seperti rayap yang bekerja diam-diam menggerogoti fondasi kayu yang tampak kokoh dan mulai merusak kayu itu dari dalam. Rayap mungkin terlihat kecil dan tidak berbahaya namun, jika dilakukan dengan jumlah yang besar maka kerusakan yang akan di dapat akan sangat merugikan.

Begitu pula dengan korupsi, mau itu dilakukan secara individu ataupun dengan berkelompok, besar dan kecilnya emas yang mereka ambil mempengaruhi kekokohan suatu sistem yang berdampak pada masyarakat.

Tidak habis berita atau kasus yang muncul terkait korupsi di Indonesia, yang saat ini semakin membengkak dan merugikan masyarakat Indonesia.

Dimulai dari kasus PT timah yang mencapai 300 T, kasus PT jiwasraya yang merugikan negara hingga 16,8 T, dan masih banyak lagi kasus yang angka kerugiannya mencapai triliunan.

Para koruptor menerima sebuah keuntungan yang seharusnya tersebar luas untuk rakyat Indonesia. Mereka mendapatkan kekokohan finansial, memiliki kekuasaan dan pengaruh, sehingga mereka juga memiliki akses sumber daya yang mana seharusnya masyarakat juga diperbolehkan menggunakan sumber daya tersebut.

Koruptor membunuh masyarakat Indonesia secara perlahan dengan menyabotase berbagai macam layanan publik. Pendidikan, fasilitas kesehatan, dan infrastruktur sering kali di gunakan untuk kepentingan pribadi sehingga masyarakat terus mendapat layanan yang kurang cakap.

Banyak kasus yang tersebar mengenai alat ataupun dana yang seharusnya diberikan kepada sekolah atau pun fasilitas kesehatan malah digunakan untuk pemasukan dana pribadi.

Masyarakat semakin hidup penuh dengan tekanan akan kebodohan dan kemiskinan sebab pengalihan dana yang dilakukan oleh koruptor mengurangi kualitas dan aksesibilitas layanan publik bagi masyarakat.

Korupsi menjadi salah satu kasus yang masih menjadi PR untuk Indonesia tidak hanya berlaku untuk para pemerintah dan pejabat tetapi juga berlaku untuk kita rakyat Indonesia.

Semakin banyak rakyat Indonesia yang berdiri di posisi anti-korupsi semakin berkurang entitas yang korup. Jika kita tidak segera memberantas korupsi maka rakyat akan semakin sengsara dan terus mengalami kerugian yang bisa saja membunuh kesejahteraan. Tidak hanya kebahagiaan rasa aman juga akan ikut tergerus sebab koruptor memonopoli fasilitas publik terma

 

suk fasilitas keamanan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *