Jakarta, Sistem pendidikan di Ibu Kota Nusantara (IKN) akan mengadopsi program Merdeka Belajar Plus, dengan fokus pada penyampaian materi yang lebih padat dan sederhana. Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat (Sosbudpemas) Otorita IKN, Alimuddin, dalam kegiatan Peningkatan Kapasitas Guru dalam Pembelajaran Berpusat pada Murid di Wilayah IKN (PTM) 2.
“Kebijakan pendidikan di IKN adalah Merdeka Belajar Plus, yang dirancang untuk menjadi lebih padat dan sederhana,” kata Alimuddin.
Lebih lanjut, Alimuddin menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk membantu peserta didik dalam meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi pelajaran. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat mendorong inovasi dalam proses belajar mengajar, serta menghasilkan generasi penerus bangsa yang unggul dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
Menuju Sistem Pendidikan yang Lebih Baik
Otorita IKN, bersama dengan Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di IKN. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan menyusun peta jalan pendidikan, yang merupakan inisiatif pertama di Indonesia. Peta jalan ini diharapkan dapat menjadi panduan yang jelas dalam melaksanakan kebijakan pendidikan di IKN.
Alimuddin juga menyampaikan bahwa Otorita IKN memberikan keleluasaan kepada para pendidik di wilayah IKN untuk membuat peraturan baru yang tidak bertentangan dengan filosofi atau landasan pendidikan di Indonesia. Hal ini dilakukan dengan harapan agar para pendidik dapat lebih leluasa dalam berinovasi dan menciptakan pembelajaran yang lebih efektif bagi peserta didik.
Merdeka Belajar Plus: Memenuhi Kebutuhan dan Bakat Peserta Didik
Merdeka Belajar Plus di IKN dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan bakat setiap peserta didik. Dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan berpusat pada siswa, program ini diharapkan dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka secara maksimal.
Alimuddin menjelaskan bahwa salah satu cara untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan mengaktifkan kembali diagnostik asesmen yang dilakukan saat penerimaan siswa atau kenaikan kelas. Hasil asesmen ini kemudian dapat digunakan untuk memetakan potensi peserta didik dan memberikan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Bersama Membangun Masa Depan Pendidikan di IKN
Otorita IKN mengajak seluruh pemangku kepentingan di bidang pendidikan untuk bersama-sama membangun masa depan pendidikan di IKN. Alimuddin yakin bahwa dengan kerjasama dan semangat yang tinggi, pendidikan di IKN dapat menjadi lebih baik dan menghasilkan generasi penerus bangsa yang unggul.
“Tugas kita semua adalah mempersiapkan diri untuk menjadi bagian dari pendidikan yang maju di IKN. Saya yakin, jika kita bersama-sama menyusun regulasi sistem pendidikan di IKN, ini akan membuatnya menjadi lebih baik lagi,” kata Alimuddin.
Wiwik Setiawati, Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Kalimantan Timur, mengungkapkan bahwa kegiatan PTM 2 ini dilaksanakan berdasarkan keinginan para pengawas sekolah, kepala sekolah, guru, dan orang tua peserta didik di wilayah IKN untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
“Ternyata keinginan peserta didik itu sangat sederhana. Dimana harapan mereka hanya ingin mendapatkan guru yang ketika mengajar itu menyenangkan, memperhatikan kebutuhan mereka melihat minat bakat, tidak marah-marah, tidak cuma memberikan tugas saja sementara gurunya santai lihat HP. Ini sangat cocok dengan filosofis dari Ki Hajar Dewantara,” jelas Wiwik.
Dengan Merdeka Belajar Plus dan kerjasama dari semua pihak, diharapkan sistem pendidikan di IKN dapat menghasilkan generasi penerus bangsa yang cerdas, kreatif, dan berkarakter, serta siap membangun bangsa Indonesia yang lebih maju di masa depan.