Scroll untuk baca artikel
BeritaNasional

Petani Gadungan Menjamur, Pupuk Subsidi Malah Nyasar ke Kebun Sawit!

×

Petani Gadungan Menjamur, Pupuk Subsidi Malah Nyasar ke Kebun Sawit!

Sebarkan artikel ini
Pupuk Subsidi Malah Nyasar ke Kebun Sawit

Jakarta, CNBC Indonesia – Satgas Pangan Polri membongkar modus baru penyelewengan pupuk subsidi yang meresahkan. Temuan ini terungkap menjelang Lebaran 2024, di mana stok pangan menjadi fokus utama pemerintah.

Wakasatgas Pangan Polri, Kombes Samsul Arifin, mengungkapkan bahwa penyimpangan ini terjadi akibat “petani gadungan” yang memanfaatkan celah dalam sistem pendistribusian pupuk subsidi.

“Pemerintah sudah menggelontorkan subsidi pupuk luar biasa untuk mendorong produksi pangan. Tapi ironisnya, banyak petani bodong yang memanfaatkan subsidi ini,” kata Samsul dalam dialog publik bertajuk ‘Memastikan Ketersediaan dan Keterjangkauan Harga Pangan Jelang dan Pasca Lebaran 2024’.

Lebih mengejutkan lagi, pupuk subsidi yang seharusnya dinikmati para petani padi, justru diselewengkan ke sektor industri seperti perkebunan kelapa sawit dan pihak swasta.

Baca Juga:  Sat Brimob Polda NTB Laksanakan Simulasi PKD .

“Petani gadungan ini tidak memiliki sawah, tapi mereka terdaftar dalam kelompok tani dan menerima pupuk subsidi. Pupuk ini kemudian menjualnya kembali ke pihak lain, bukan untuk mendukung produksi padi,” ungkap Samsul.

Informasi ini berasal dari Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri yang tergabung dalam Satgas Pangan Polri. Satgas ini terbentuk untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga pangan menjelang Lebaran.

Temuan ini menjadi bukti bahwa penyelewengan pupuk subsidi masih marak terjadi. Hal ini tentu saja berdampak pada petani yang benar-benar membutuhkan pupuk untuk meningkatkan hasil panen mereka.

Satgas Pangan Polri menegaskan akan terus melakukan pengawasan dan penindakan terhadap para pelaku penyelewengan pupuk subsidi.

Baca Juga:  Antisipasi 3C, Polsek Lembar Giatkan Patroli KRYD di Wilayah Rawan

“Kami akan terus turun ke sawah, ke sentra-sentra produksi pertanian untuk memastikan pupuk subsidi tepat sasaran,” tegas Samsul.

Kasus ini menjadi tamparan keras bagi pemerintah untuk memperketat sistem pendistribusian pupuk subsidi dan memastikannya hanya para petani yang berhak yang menikmatinya.