perisainews.com – Filipina telah mengalokasikan dana untuk membangun bangunan di Karang Ayungin atau Karang Kedua Thomas di Laut China Selatan (LCS). Hal ini merupakan langkah tegas Filipina untuk menentang klaim China atas perairan tersebut.
Karang Ayungin adalah sebuah karang kecil di LCS yang terletak sekitar 120 mil laut dari Palawan, Filipina. Karang ini telah menjadi titik panas ketegangan antara Filipina dan China sejak tahun 1999, ketika Filipina sengaja menabrakkan kapal perang USS Sierra Madre ke karang tersebut untuk dijadikan pos terdepannya di LCS.
Pada tahun 2020, China mengerahkan kapal penjaga pantainya ke Karang Ayungin dan menghalangi kapal-kapal Filipina yang hendak mengirimkan pasokan ke pos terdepan tersebut. Hal ini memicu kemarahan Filipina dan meningkatkan ketegangan antara kedua negara.
Alokasi dana untuk membangun bangunan di Karang Ayungin merupakan langkah yang berani dari Filipina. Hal ini menunjukkan bahwa Filipina tidak akan menyerah untuk mempertahankan kedaulatannya di LCS.
Pembangunan bangunan di Karang Ayungin dapat memiliki beberapa tujuan. Pertama, bangunan tersebut dapat digunakan untuk memperkuat pertahanan Filipina di LCS. Kedua, bangunan tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan kehadiran Filipina di wilayah tersebut. Ketiga, bangunan tersebut dapat digunakan untuk menunjukkan kepada China bahwa Filipina tidak akan menyerah untuk mempertahankan haknya di LCS.
China kemungkinan akan mengecam pembangunan bangunan di Karang Ayungin. Hal ini dapat meningkatkan ketegangan antara kedua negara. Namun, Filipina tampaknya telah siap untuk menghadapi konsekuensi dari tindakannya tersebut.
Langkah Filipina untuk membangun bangunan di Karang Ayungin merupakan langkah yang tepat. Hal ini menunjukkan bahwa Filipina tidak akan menyerah untuk mempertahankan kedaulatannya di LCS. Namun, langkah ini juga dapat meningkatkan ketegangan antara Filipina dan China. Filipina harus berhati-hati dalam mengambil tindakan selanjutnya. Filipina perlu memastikan bahwa tindakannya tersebut tidak akan membahayakan keselamatan personelnya di LCS.
