Scroll untuk baca artikel
BeritaDaerah

Suhaimi Ajak Warga Kenang Reformasi untuk Pelajaran Memperbaiki Negara, Sosialisasi 4 Pilar

×

Suhaimi Ajak Warga Kenang Reformasi untuk Pelajaran Memperbaiki Negara, Sosialisasi 4 Pilar

Sebarkan artikel ini
Suhaimi Ajak Warga Kenang Reformasi

Sumbawa Barat, NTB – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) Haji Lalu Suhaimi Ismy kembali menggelar sosial dan silaturahmi 4 Pilar MPR RI.

Suhaimi mengunjungi dan bersilaturahmi menyapa masyarakat Desa Tatar, Kabupaten Sumbawa Barat, Jumat (19/5/2023)

Kunjungannya yang bertepatan dengan tanggal peringatan Reformasi  tahun 1998 itu, Ia mengajak masyarakat  untuk mengenang momen sejarah. Di mana  kekuasaan Orde Baru yang mengekang kebebasan berpendapat kala itu runtuh.

Mengambil Hikmah Semangat Reformasi

Dalam peristiwa sejarah tersebut menurut Suhaimi, dapat mengambil hikmahnya. Sebagai pelajaran berharga untuk membangun bangsa dan negara lebih baik ke depannya.

Baca Juga:  Komitmen Polsek Batulayar: Senggigi Aman, Warga Nyaman

“Tanggal-tanggal ini pada bulan Mei mengingatkan kita akan sejarah yang tercatat dalam perjalanan bangsa ini yaitu Reformasi 98. Semangat reformasi merupakan semangat untuk memperbaiki bangsa dan bergerak bersama untuk kemajuan lebih baik,” ungkap Suhaimi.

Anggota DPD dua periode itu mengenang, peralihan kekuasaan dari orde baru ke zaman reformasi. Dengan kebebasan berpendapat menandainya yang sebelumnya tidak mendapatkannya pada orde sebelumnya.

Kebebasan Terbatas Pada Hak-hak Orang Lain

Menurut Suhaimi, kendati konstitusi menjamin kebebasan berpendapat, namun bukan berarti harus kebablasan tanpa menghiraukan pendapat orang lain.

“Kebebasan kita, bukannya tidak terbatas melainkan terbatas pada hak-hak orang lain di sekitar kita. Oleh karena itu, rasa bertanggung jawab, saling menghargai, menghormati harus lebih mendahulukannya. Terutama dalam hal kebebasan berpendapat, penghormatan terhadap HAM haruslah dalam koridor Pancasila,” tegas Suhaimi.

Baca Juga:  Pimpin Apel Pagi, Kapolres Lombok Utara Ajak Seluruh Anggota Jalin Soliditas dan Sinergitas

Mantan Kakanwil Kemenag itu menegaskan, seperti salah satu Sila yang wajib mempedomaninya dalam berkehidupan bermasyarakat dan bernegara adalah sila ke-2. Sebagaimana di situ menyebutkan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

“Sila kedua ini menyatakan bahwa kita sama, setara di depan Tuhan yang maha esa. Memiliki hak yang sama dalam bernegara dan berbangsa, serta wajib menjunjung tinggi keadilan untuk semua warga negara Indonesia,” ungkap Suhaimi.

Terlepas dari kontroversi Orde Baru yang telah lalu, menurut Suhaimi masih ada hal baik yang sepatutnya dapat menjadikan pelajaran terutama berkaitan dengan Pancasila, Eka Prasetya pancakasa.

“Ekaprasetia Pancakarsa artinya janji atau tekad yang bulat untuk melaksanakan lima kehendak dalam kelima sila Pancasila. Ini dahulu terus mengajarkannya dalam Penataran-penataran P4,” kata Suhaimi.

Baca Juga:  Kasat Samapta Polres Bima, Hadiri Rakor Menghadapi Bencana Hidrometeorologi

Dengan rasa cinta yang terpatri setiap sanubari warga negara Indonesia dalam mengamalkan Pancasila. Harapannya menjadi penyaring dari berbagai ideologi yang berpotensi merusak tatanan bangsa.

“Kedepannya, kita harapkan pengamalan Pancasila akan lebih masif dan menyesuaikan dengan zaman reformasi yang telah 25 tahun kita jalani,” tutup Suhaimi.